icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
JANDA KEMBANG

JANDA KEMBANG

Penulis: lukalama
icon

Bab 1 PART 1

Jumlah Kata:1454    |    Dirilis Pada: 07/05/2024

g masih berada di dekat makam basah mendiang Kusno Hesnandar yang baru saja dikebumikan. Tampak satu orang wanita dengan wajah sembab memandang kosong pusara Kusno

adi seperti kiamat kecil bagi kehidupan wanita cantik itu. Kini dirinya

Ucap Pak Jali, mertua Ningsih, senyumnya tipis mengembang, tampak tak

ya tangan keriput Pak Jali dari pundaknya, ada perasaa

rintik hujan mulai bertambah deras, orang-orang berhamburan meninggalkan area makam, tapi tak begitu dengan Ni

**

I KEM

a dengan tampang sangar. Kedua pria itu adalah orang suruhan

gan sopan, Jayadi namanya. Nigsih menghela nafas panjang, mencoba mencerna tiap kata yang keluar dari mulut Jay

Mas Kusno." Ucap Ningsih lirih, dia sama sekali tidak mengetahui bagaimana cara untuk me

a, bunga hutangnya akan semakin besar. Itu akan sema

iki uang sebanyak itu. Tolong mengerti." Balas Ningsih, raut

ria satunya lagi, Darno. Jayadi melirik tajam ke

mertua Saya. Nanti Saya akan merundingkanny

akan kembali lagi, semoga minggu depan uangnya sudah ada." Jayadi lal

n banget ramah pas nagih h

as kita menagih hutang waktu dia masih 7 hari

! Aku tau, Kau ingin meni

aiki sepeda motor untuk kembali menuju rumah para penghu

membuat dada Ningsih sesak. Bagaimana mungkin mendiang suaminya bisa meninggalkan hutang sebanyak ini? Apalagi selama 2 tahun menikah tak sekalipun mendiang suaminya itu be

Suara Pak Jali mengagetkan Ningsih, pria tua itu lalu du

Ucap Ningsih sambil menyembunyikan ke

ak Jali, matanya mengarah pada selembar k

i sikap Ningsih itu membuat Pak Jali semakin penasaran, dia semakin merangsek maju lalu meraih tangan Ningsih

lai membaca rincian catatan hutang mendiang anaknya, terkejut

ua orang suruhan Koh Alung datang ke sini men

?!" Umpat Pak Jali penuh emosi, dibuangnya kertas yang tadi digenggam

Pak, Saya bingung , Saya nggak punya uang sebanyak it

ya Pak Jali, kali ini tatapannya

li menatap wajah Ningsih yang duduk agak menjauh darinya. Pria tua itu kembali mencoba mendekat, Ningsi

ng Kusno, tapi Kamu harus bantu Bapak dulu ya..." Ucap Pak Jali dengan

mulai menjamah bagian tubuhnya. Terlambat, Pak Jali semakin merangsek, tak mau menyia-nyiakan momen pria t

ba memberontak, tapi Pak Jali tak kalah se

il berusaha menciumi wajah Ningsih, wanita itu berusaha

gsih memohon welas asih dari mertuanya ya

skanmu, sampai-sampai Kamu sering bermain sendiri dengan teron

kan, nafsunya yang sering bergejolak tak bisa diimbangi oleh Kusno yang mengalami ejakulasi dini, itu mungkin yang membuat selama 2 tahun pernikahannya belum jug

amu nggak pernah puas dengan Kusno?" Sindir Pak

kali ini dengan lebih kasar, Pak Jali meresponnya, pr

sno itu! Dan mulai besok Kamu pergi dari rumah ini!" Bentak Pak Jali, matany

api Pa

Ningsih semakin kalut, belum selesai masalah hutang mendiang suaminya, kini muncul masalah baru, Ningsih bingung harus bersikap seperti apa untuk meredakan amarah mert

h lirih, Pak Jali masih asyik dengan rokoknya, waja

arus menurut apa kataku." Ucap Pak Jali ding

tuk melunasi hutang-hutang Kusno kalau bukan

n Saya

ejut, apalagi ketika Pak Jali mulai melepaskan celana, tanpa rasa m

rih, Pak Jali hanya tersenyum tipis, pria itu kembali me

Ningsih agar menyentuh batang penisnya yang sudah mengeras. Ningsih mencoba menolaknya tapi ingatan ten

a dong...." Perintah Pak Jali, Ningsih menuru

rnya usaha untuk menikmati tubuh menantunya sesaat lagi akan terwu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka