Dark Romance
h seksi dengan lekukan tubuh yang begitu menggoda. Belahan dadànya terlihat sangat jelas. Dengan baju Tanpa lengan. Bagian belakang terlihat punggung putih dan mulutnya.
ang laki-laki berjakun dengan suara serak dan sedikit tua, kulit yang terlihat mulai kendur. Tapi wajahnya masih
n sedikit kepalanya sebagai tanda
tanya seorang laki-l
di sana. Sudah sangat terkenal di kalangan pelanggan. wajahnya yang cantik dengan rambut blow sepunggung. Berwarna sedikit pirang di bagian tengahnya. Dia sangat populer d
, pak?"
aki-laki memberikan satu nampan minuman dengan isi hampir 6 bo
yanya dengan senyum begitu ramahnya. Seolah di
at pergi." kata
menjelajahi setiap lekuk tubuhnya. Mereka menatap kagum dengan tubuh seksinya yang begitu menggoda setiap kata yang menatapnya. Wajah mungil nan cantik itu tidak lepas d
lan. Dia menghela
apan kotor laki-laki melihatku. Bella menghela napasnya, dia b
pa tutup "Cantik! Bawa minumannya ke sini," ucap salah satu laki-laki penggoda yang berada d
mencoba mempercepat langkahnya lagi. Wanita itu mema
eriaknya. Bella tidak menangga
n boss Vero. Kedua matanya membulat di saat
ia mengangkat tangannya mengangkat jemari memanggil dirinya untuk segera datang. Dia bahk
antikan paras Bella yang berada di depannya. pandangannya mulai nakal. Dari wajah perlahan mulai turun memperhatikan tubuhnya. Dia menggelengkan kepalanya
dalam satu tarikan napasnya. Dia berjalan dengan langkah cepat, segera meletakkan minuman di atas meja. Tatapan kotor dari beberapa laki-laki di depannya mulai mencuri pandang
sekitar tiga puluhan. Tam terlihat tua. Bella berdengus kesal. Dia mencoba menahan amarahnya. Bella melangkah mundur, dia
tadi hanya diam menatap kagum Bella. Bahkan dari awal dia masuk. Mereka
dak tahu itu minuman apa. tapi dari botol yang di liatny
laki-laki memastikan. tapi tatapa
am ujung roknya, mengepal erat membentuk gumpalan. Wajahnya men
asli atau tidak. Aku juga tidak tahu. Setahu aku
hah..." pekik lak
tuan.." ucap
itu mengambil satu botol minuman, menggebraknya di
intanya meningg
a gara-gara Vero. Kalau dia tidak pergi
ongkok, dengan ke dua kaki jijit menumpu tubu
lagi. Membuat tangan Bel
bisa gak sadar diri nantinya. Apalagi ini awal aku m
tersisa. Dia mengambil ke dua kalinya, lalu meminumnya tanpa henti. Hingga menghabiskan tiga botol. Dia beranjak berdiri dan melangkahk
i. Aku tidak bisa terus di sini. Aku yakin m
atanya yang sudah terlihat sangat buram Dia b
ukk
a, terlihat samar wajah laki-laki yang ia tabrak. Namun pandanganya semakin buram. Kedua tangannya mendarat t
menganggap semuanya masalah. Aku akan segera pergi da
dua pengawal itu memegang pun
an pengawal itu bersamaan. Lalu menendang bergantian dari belakang
u mulai tert
Mampu mengalahkan dua
t kepalanya menatap samar wajah tampan. Ke
angat bagus." ucap Bella membayan
, Deon." bentak dua pengawal yang dar
.. ug
ahkan semua bahu alkohol tep
a sakit di perutnya, berjalan dengan kaki ringan. Mereka menarik ke dua tangan Bella
h Deon, yang seakan seper
pi.
desis laki-laki be
itu bagi laki-laki playboy yang suka bermain wanita sepertinya. Dia adalah hal yang menarik untuk di ma
kesal. Sudah terbesit dalam otaknya untuk membalas
ang dada bidang laki-laki di depannya. Dia terus meronta. Namun, dua peng
gerutkan hidungnya seketika, bau menyeruak alkohol itu masuk dalam penciumannya. Seperti bau busuk yang seketika membuat dirinya merasa sangat
*
terlentang tersenyum menatap ke depan. Dia melirik sekilas. Di saat telinganya mendengar de
belum sadar, beranjak berdiri. Menj
i?" tanya Deon, menjatu
u. Aku akan membuat dia yang akan menyerahkan dirinya sendir
Temani
berisikan penuh air. Dia menenggelamkan tubuh Bella. Lalu menariknya kembali, hingga 2 kali melakukan hal yang sama. Merasa sudah terlihat berbeda d