icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PESUGIHAN BONDHO TURAH

Bab 2 Bagian 2

Jumlah Kata:2151    |    Dirilis Pada: 24/04/2024

nghela naf

Kok dari tadi batuu terus!" Gerutu Lintang berusaha mengendalik

leh jalan yang rusak. Di sebelah utara ada jalan berlubang-lubang menuju ke dusun Kayu Gintung, di sebelah timur ada jala

paling parah. Dan anehnya, Lintang memilih jalan itu

melompat sebelum motornya jatuh, jadi lukanya tidak terlalu pa

orang sama sekali. Aduh! Padahal dia harus ke Polindes jam sepuluh, sekarang

jatu

menoleh. Dilihatnya seorang lelaki memakai celana pend

kan motor Lintang. Beberapa orang dari rumah di pinggir ja

a yang jatuh

li mbaknya kayaknya ta

memegangi pergelangan ta

orang ibu, yang sepertinya pemilik rumah itu. Lintang menurut, sepe

ruh mandi dan berganti baj

yang baik hati itu, "San, ini lo, mbaknua ditemani makan, kasian se

nunggu Lintang, karena si ibu memint

idan yang

ntu bu Indah Restu mendata dan membantu melayani pasien di polind

jalan masuk desa yang sulit. Jalan kaki saja sulit, apalagi naik motor. A

adi memang luar biasa mengerikannya, apalagi sep

a, mbak?" Tanya

menggerak-gerakkan perg

akit, mas. Mungkin tadi kaget

saya namanya Suwagino, biasanya saya dipanggil Bu Gino. Nah, yang mbantu mbak tadi nama

. Salam kenal," m

dengan lelaki bernama Sandi ta

ng sini, sudah biasa lewat jalan ini. Biar cepa

ah diterima dengan baik," ka

ruh orang saja ke sini, insya Allah kami bantu," kata bu Gino tulus

eru Sandi ketika

l berteriak juga, karena Sandi

Dawung, mbak! Punya peternakan s

ia sedang menca

ka menolong mbak!"

cukup kencang. Sandi masih berbicara banyak hal, Lintang hanya mendengar

itu lama sekali, hingga akhirnya mereka

upanya Sandi tahu Lintan

mbak! Selamat datang di

ng te

Lintang melongokkan kepalanya. Tidak buruk juga, nampaknya Kayu Dawung desa di pegu

andi, kemudian memarkir moto

era turun dari motor. Dia menelan

senyum lebar di wajahnya itu sepertinya pak Kades. Dia menyambut Lintang dengan suka cita, seakan-akan ingin memeluk Lintang. Di bel

, "Katanya kamu jatuh, ndhuk?" Tanya

g terp

at tersebar. Tadi bu Gino sudah nelfo

ngsung menya

datang di Kayu Dawung!" Kata pak Kade

but Lintang, Lintang jadi meras

ulu. Nge-teh dulu," kata seorang w

sudah kenyang. Saya mau ngarit (cari rumput) lagi," jawab Sandi

n Lintang, pak Kades m

mbil motor di rumah ibunya di belakang sini, tenang saja!" Kata pak Kades,

*

sa, jadi lumayan ramai. Lagipula, pak Priyatno, pak Kades, dengan baik hati menye

s atau enam belas tahun. Dia pintar memasak dan lumayan lincah dalam b

to

un. Apa benar a

to

egera memakai jilbabnya. Ternya

em, terdengar gumaman menjawab. Terdenga

a sang tamu, bertepatan d

dicari mas Dimas!" Kata Sarinem da

inya dia pernah melihat pria ini,

segera duduk di hadapan tamu y

Lintang. Katanya tadi jatuh, ya mbak?" Kata Dimas. Mendengar itu tiba-tiba Lintang ingat sesuatu, dia pernah melihat

l Dimas keras, membuat Linta

t kampus, kan?" Lintang malah balik bertanya. Dimas terk

. Kok mbak

a mas, malah jadi ngelantur. Soalnya tadi kayak pernah lih

ga tersenyum, lumayan juga jadi orang terkenal,

ana, mbak?" Ta

situ," jawab Lintang merasa bersalah. Sebenarnya dia juga tidak ingin segera

, kita ke sana! Biar saya nggak salah motor!"

tuk parkir kendaraan. Nggak papa, kok kita amb

tersip

ng banyak kendaraan yang dititip di sini. Lintang jadi ing

yang man

tih hita

ng

lihat berkeliling. Motor yang titipkan lumayan banyak juga, Linta sudah

serius. Ini, ada kantung plastik yang ketinggalan di motornya mbak. Takutny

anan? Kayaknya dia tadi hanya bawa tas isi baju

saya saja," kata Dimas, "Ini nomor saya, mbak," kata D

g langsung membaringkan dirinya

*

i daun kering?" Tanya Sarinem

a m

membawa sekantung plastik isi daun ke

Mungkin mbak Lintang bawa wak

a Dimas mungkin isinya makanan. T

Sarinem lagi, Lintang menganggu

*

berteria

banyak yang rajin ibadah!" Dia mengg

tumbalnya ga

*

sibuk sekali melayani para pasien yang datang ke Polindes. Mereka antusias ingin bertemu Lintang sang bidan muda nan cantik, t

nya, tapi dia melayani mereka semua dengan suka cita dan sempurna. Tidak terlalu dipikir

iap-siap menutup Polindes ketika beberapa

n tolong, bu!" Ter

dia berlari keluar Polindes sa

rkan, bu. Di jalan d

Ayo Lintang, bawa

ka tidak menggunakan sepeda motor, sepe

sudah terlihat orang yang berkerumun. Merek

depan rumah pak Haji yang besar. Di belakangnya ada seora

, sayang," bisik lelaki ten

meriksa wan

nnya, kita gotong ke

encengkeram baju sang lelaki. Nampaknya wa

aya menelan ludah, d

" kata bu Haji, dia sepertinya tidak tega, k

sama membawa wanita bernama Asri itu ke rumah pak Haj

tang mempersiapkan kelahiran sang wanita. Para lelaki menu

dah dan mbak Lintang mbaknya bisa melahirka

lelaki itu, menut

pak? Kayaknya bukan

Tintrim. Istri saya y

pandangan

a tadi istr

enganggukkan

ak istrinya? Dari

ya pak Abdullah juragan k

f, ya, pak, tadi saya kira anaknya,"

saya Nuruddin, biasa dipanggil pa

yambut uluran t

dipanggil pak RT walaupun s

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka