Tawaran Gila Istriku
ang sudah siap untuk bertempur malam ini. Kepalanya lalu
. "Ini bener ukurannya segede gini?" tanya I
enjawab pertanyaan istriku. "Coba kamu
rah pusakaku. Dia masih terlihat ragu-ragu. Aku yang menjadi tidak sabar, s
u? Ini gede banget mas," ujar istriku
anya tertutup, kini sudah menampilkan dua buah dadanya? Belum lagi, memikirkan bahw
mas?" tanya Istriku kem
i pertama kalinya aku akan menggunakan pusakaku yang telah di upg
iliki barang yang lebih besar dariku? Milik mere
aik turunkan tangannya. Ekspresi wajahnya yang terlihat jijik dan malu, dan gerakannya
saka milikku. Dia awalnya hanya menggunakan satu tangan, tapi k
u gak bisa pegang penuh. Hihi keras banget," ujarn
ma diginiin ooohhh rasanya kayak
aku, tapi itu memberikan se
ak bangeeeet," desahku yang mulai menik
lu-dulu," ujarku tiba-tiba mulai menyesa
u segera menghentikkan tangann
, haha," ujarnya lalu mer
," ujarku memohon ampun
udian mulai melanjutkan la
ulut," ujarku tiba-tiba yang
Istriku memasuki mili
t dan tebal," tolak istriku yang sep
-buru aku menggelengkan kepalaku. Tidak apa-apa, masih ada h
a ya," ujarku yang sudah tidak sab
nya. Istriku sedikit berteriak karena terkejut, tapi akhirnya dia pasra
ga warnanya senada dengan warna BH nya. K
pemandangan itu. Itu benar-benar pe
ih," ujar istriku yang terdengar malu,
n menarik satu-satunya kain yang berada di tubuh istriku. Tidak lama ke
ku, benar-benar t
hat milik istriku. Itu masih tertutup, dan juga bersih dari rambut di sekitarn
erti basah gitu ya?" tanya is
membuatku sadar kembal
k percaya melihat wanita yang tidur telanjang di depanku adal
eruntung
edua kaki istriku lalu membukanya. Kepalak
a Istriku yang terkejut melih
i instingku yang kulihat ketika sedang menonton film pa
ara perlahan-lahan mendekati sesuatu
et," ujar istriku saat a
da sebuah suara yang terdengar ketika aku melakukannya, seperti suara percikan air.
ss awwhhhh ge
hh awehhhh g
riku dan tubuhnya bergerak-gerak, m
. Aku akhirnya mengangkat kepalaku. Aku udah
apkan pusakaku pada mil
Apakah pijatannya manjur seperti katanya
pertama kalinya aku kehilangan per
memberikan orgasme pada i
ujarku dengan penuh nafsu lalu me
tanya dengan nada ketakutan. "Aku t
nangkan dirinya. Aku lalu segera memposisikan tubuhku diatas
ta kini sedang melihat ke bawah selangkangannya dan
ya dia benar-benar ketakutan melihat
Aku kembali membelai wajahnya dan mencium bi
sudah tidak begitu takut, kuarahkan pusakaku yang su