icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
KKN di Desa Metanoia

KKN di Desa Metanoia

Penulis: SyasaRanni
icon

Bab 1 Telepon Yang Aneh

Jumlah Kata:1119    |    Dirilis Pada: 08/04/2024

jelas oleh seorang wanita, sambil mengubah posisi duduknya ia kembali mendengar, "ini da

ebagai wakil ketua kelompok KKN memang sudah sewajarnya dia meninggalkan nomor telepon di lokasi KKN yang dituju.

kembali berdering menandakan ada sambungan telepon lagi yang harus dijawab. Tertera nama 'Afrian Firmansyah', m

elepon itu cukup membisukan segala kemungkinan dalam benak, "Vin ... Vin. Arshavina Citrani!" seru suara d

usan, gue kira cuma orang gabut. Suaranya kayak buru-buru panik gitu, enggak sih? Gue

Vina, "terus gimana sekarang? Itu cewek enggak ada bilang waktu kita harus ke san

ra yang lain takut, kemarin saja sudah diancam kampus kan karena kita tolak tempat

?" tanya Afrian terdengar k

n yang lain termasuk dosen kalau kita diterima, terus minta dosen antar sambil urus formalitasnya? Mereka kayaknya juga enggak baka

ina dan Afrian yang bergantian, "oke, ini cukup jadi rahasia kita saja, dari pada enggak jad

"lo kabari yang cowok, gue kabari yang cewek. Lo juga jangan lupa

gue kirim di grup pesan," ucap Afrian sesaa

*

a terjalin dari mahasiswa beda fakultas cukup membuat kecanggungan satu sama lain. Meski begitu, komunikasi ya

asiswa dari beda fakultas itu sepakat ingin melakukan desa terpencil yang terkenal mengerikan di pelosok kota dekat pesisir pantai.

gunan tergembok rantai menjadi pemandangan pertama yang didapati oleh tujuh orang itu, "kalian b

ntu besi itu, lalu mengetukkan gembok yang berada di antara mata rantai ke pintu. Yang tentu saja menimb

ingi oleh pria dewasa di sampingnya, "hm ... rekan mahasiswa yang kemarin datang?" Vina mengangg

pria dewasa di sampingnya, "saya Ujang, saya pemangku adat di sini. Kalau ini Danang Harja, kepa

akukan Vina setelah melangkahkan kakinya masuk ke desa itu. Pengurusan administrasi yang dilakukan Danang dengan dosen pu

a nyata mereka telah dimulai. Tanda yang tentu saja membuat Vina dan Afrian merasa kebingungan

ng lewat membawa sebakul ikan, tempat pengurusan ad

ski jelas berbanding terbalik dengan pakaian berbahan bagus secara kasat mata yang dikenakan Danang, "ini orang-

uhan walau sedari tadi wanita itu sama sekali tidak mengangkat kepalanya, "ayo ikut aku," katanya langsung mengambil langk

ustru mereka saling jalan berbaris ke belakang seolah jalan yang dilewati hanya untuk satu orang, "Erina ya ta

erbalik dengan kesibukan pikiran Afrian yang terus melawan perasaan tidak enak di benaknya, "suaranya mirip sama cewek ya

ik tajam, dengan mata menyipit ia terus melirik Vin

ng?" tanya Vina lagi dengan suara pelan, mengiku

Afrian lalu berjalan cepat, meninggalkan Vina yang termenung untuk ses

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka