Mencintai Kakak Sahabatku
ang apa? ingat ya janjimu kemarin," suara M
tap wajahnya di cermin besa
akan mengenaliku nantinya," ujarnya beg
h bersinar. Tak seperti bayangan Ganis yang wajahnya akan ditempeli ma
arkan seperti ini?" kata p
ih menatap wajahnya di cermin. Ia me
uarkan sesuatu dari lemari tak jauh dari Ganis duduk. Belum sempat Ganis bicara pegawai itu telah memakaikan
a menatap dirinya saat SMU dulu ket
ya?" tanya pegawai itu lagi.
menatap penampilanya. Ia teringat Ramon. Apa pria itu bakal tertarik dengannya dengan penampilanny
mpatmu," ucap
biasanya. Ada penonton yang menyewa tempat
iakkan tempat tujuan
di lokasi. Tampaknya sudah ramai saja.
salah satu teman Marco. Ia s
sepanjang jalan banyak pasang mata yang memandang kagum padanya. T
Matanya terpaku pada Ganis
ebenarnya cukup manis tanpa riasan apapun tapi kali ini Ganis t
itu," ucap Ganis merem
ya akan langsung di mulai. Ganis merasakan tatapan dalam ketika Marco mulai
sir aneh. Entah kenapa perasaannya tak enak. Kini ia menunggu Ma
n yang tak bisa dianggap bunyi biasa. Semua orang
in cemas. Kecelakaan apa? Jangan-jangan Marco. Bunyi raungan sirine polisi terdengar. Ganis berusaha menyibak kerumunan. Dan ia terpaku menatap tubu
bac
jokan kamar. Dalam penampilan tercantiknya ia malah mendapat kemalangan yang tak terlupakan
meja yang kebesaran di tubuhnya. Saat ia selesai memakai baju ia melihat bayangan terhuyung masuk ke kamar. Ganis sedikit berjengit ketika ia tahu ka
mon berjalan mendekati Ganis. Ganis mencium bahu alkohol
asanya rapi di sisir ke belakang kini awut-awutan.
engan tubuh bergetar saat Ramon merai
ahut Ramon lemah. Pand
terhuyung membuat Ganis harus menahannya agar tak menimpa dirinya. Ganis
utal yang tadi telah berbuat bejat padanya. Harusnya ia membenci pria ini. Ia bisa saja membunuhnya untuk membalas rasa
tapi tangan besar Ramon merangkulnya
eluk Ganis erat. Ganis tak berkutik. Ia berusa
gan kesedihan ini," seru Ramon m
as tubuhnya itu. Tapi ia malah trenyuh melihat keadaan Ramon. Tampak pipinya basah oleh air mata kehilangan. Marco m
*
ang terasa panas. Ia bangkit dan sedikit kaget saat mengangkat tanganya.
pergi!" seru Ganis
bisa ia menyakiti seseorang yang juga merasa kehilangan Marco. Bukannya ia melindungi gadis yang mungkin sa
t balap liar dan akhirnya merenggut nyawanya. Gadis ini juga bersalah dan tindakanya sebenarnya hanyalah balas dendam. Tapi kenapa ia merasa balas dend
ana kalau Ganis hamil. Gimana nanti nasib pertunangannya.
nyentuh dahi Ganis yang berkeringat dingin. Suhu badannya panas. Ia harus
ilang pada sekretarisku untuk tetap mengerjakan tugas yang bisa ia kerjakan tanpa kehadiranku dulu. Ehmm ya aku baik-baik
at gadis ini tetap dalam kendalinya. Dengan begitu gadis itu tak akan berani melapor ataupun mer