ANGKASA [Perjodohan]
benar-benar menghabiskan waktu bersama mamanya. Angkasa mengambil tangan Meisya
ngantu
ngannya mengucek matanya pelan. Me
, mau Do
idur sana, atau gue turun
, dia memalingkan wajahnya dari Ang
ernah mau nurutin kemau
etus Angkasa, semakin
sendiri sudah tertidur. Angkasa tersenyum tipis men
anget ce
ya. Angkasa segera turun membuka pintu mobilnya la
asa mengangguk mengendong tubu
isya ke ranjang, menarik seli
u
h kasih sayang. "Untuk yang kesekian kalinya gue jatuh cinta sama lo, Meisya.
inggal pulang, sabar dulu entar kalau udah
at melihat ke arah boneka doraemon yang ekspresin
dasar boneka prik!" Angkasa mendoro
penuh dengan Doraemon. Entah akan jadi apa kamarnya nanti jika mereka sudah menika
kamar Meisya, dia di kejutkan de
di matiin lampu kam
an mendengarnya. "Kena
ggak bisa tidur kalau lampu kamarnya ma
i ini. Entah apa yang akan terj
at
k bisa tidur dengan lampu terang. Perbedaan yang sangat su
*
a sangat pulas. Satu hal yang dia cari ad
e
pagi cal
angun, se
di, selamat
lah dan sela
ntik
Apalagi yang lebih indah dari mimpi bertemu Doraemon, di ajak pergi lewat pintu kemana saja miliknya. Di ajak k
ia ini. Meisya jadi makin jatuh ha
*
mengambil ponselnya saat mendapat not
at pesan dari Meisya. "Canti
m, sungguh Angkasa sangat beruntung bertemu dengan gadis
e
pagi t
lagi gu
elesai
m sekolahnya, dia sudah tidak sa
iri mamanya yang sibuk memasak di dap
ssa tersenyum kecil mengu
ahun Meisya. Mama sama orang tua Meisya
tiap hal kecil tentang Meisya!" uca
berangkat sana! udah mama buati
p punggung tangan mamanya berpamit
rumah Meisya, belum dia ketuk pintu itu suda
gimana tidurnya semalam, nyenyak
an untuk sang pemilik hati, Meisya bahagia Angkasa. Tidur Meisya nyenyak da
uk kepala Meisya pelan. "Akan selalu indah kar
kasa, Meisya mimpi Doraemon!"
l
han malu juga rasa kesal. S
untuk menjadi nyata, m
mon ajak jalan-jalan Meisya pakai pintu kemana saja! ke zaman Dinosaurus teru
s itu dengan kesal, bibir
paan sih!"
inga gue!"
tuk seorang Angkasa yang di hanc
yan
isya. Panggilan sayang yang baru saja Angkasa uc
ekat tangannya merapikan anak rambut
lihat orang yang gue cintai bahagia, tapi boleh kal
ekat mata tajam Angkasa yan
ang Meisya tertawa dengan bahagianya, tersenyum dengan manisnya, hanya g
wujud dengan indahnya adalah bersama lo