ANGKASA [Perjodohan]
itu tetap mengerjabkan matanya bingung seolah
bola basket lo jadi amnesia beg
emukul dada Angkasa berulang kali. Nam
teriaknya. Setelah puas memukul tubuh
indar? Suka dipuku
nnya. "Pukulan lo nggak kerasa, gue lebih suka kalau lo p
Meisya mengangguk membalas pe
mon!" ucapnya, seketika merubah ek
elakor i
alau lo lagi sama gue gak usah bahas bon
epaskan pelukan Angkasa mendorong tu
a sana! Meisya ng
an napas panjang mencoba bersabar menghada
i!" Angkasa mendekat mengusap kepala Me
omong salahnya di mana jangan malah diem
uru-buru gadis itu mengusapnya. Matanya yan
Meisya suka sama Boneka
terus-terusan bahas boneka itu saat lo lagi sama gue. Gue b
ma lo, Meisya. Sayang banget. Gue gak pernah ngelarang apa pun yang lo sukai, tapi kalau gu
hut Meisya cepat. Sudut bibir Angkas
ukannya udah gue bilang buat lo
suka Angkasa!
ejek sama mereka. Gue ngerasa nggak berguna karena gue gak bisa
sa malu kalau orang-orang tahu kalau kita pacaran?" tanya M
an kepalanya pada ceruk leher M
semakin terluka kalau mereka tahu lo
lu ngelindungin Meisya." Tangan Me
o!" Suara Angkasa terdengar serak. Meisya
Angkasa. Angkasa nggak perlu takut
anik bulat milik Meisya. "Janji kalau lo nggak akan pernah
semburat merah di pipi Angkasa, lelaki itu kem
ting di panggil sayang
To
lepas pelukan mereka, untungnya
ersama Meisya. "Meisya, gimana keadaan lo?" Lala me
dia melihat ke arah Angkasa yang sudah pergi men
Meisya pelan membuat gadis itu tersa
*
ya terasa pusing membuat guru mengijinkannya untuk
e
nterin Meisya
Meisy
gk
nggu di
m
gkasa tadi. Kepalanya benar-benar terasa pusing, terle
lebih dari sepuluh menit tapi
l dia segera masuk ke dalam mobil d
Jangan ngambek gitu, bibir lo nggak
ya memalingkan wajahnya kesal An
Angkasa masuk ke halaman rumah Meisya. Meisya segera turun begitu saja tanpa m
Angkasa nggak mau balik
sakit plus yang lagi ngambek ini!" Angkasa
cepet sembuh!" Angkasa mengecup kepal
hnya terlihat sepi karena mamanya sedang di butik. Meisya segera masuk ke kamar mandi untuk be
gka
sa, merebahkan tubuhnya pada ranjang deng
ya sakit!" u
rik tubuh Meisya ke atas tubuhnya menyandark
jagain!" bisi
sendiri tak tertidur. Angkasa mengambil ponselnya melihat pesan dari sang mama yang ingin agar dirinya seger
ya mengecup dahinya lembut, tangannya m
emas Angkasa mencuri kecupan singka
*
dan mamanya yang sudah menunggunya di ruang
g baru saja tiba, Mama Angkasa
am, cium tangan mama sama
lang!" ucap Angkasa sembari mengecup
amu!" Charissa menatap putrany
sih, Ma? Sok seri
l perjodohan kamu sama anak temen mama
ntah dengan ekspresi wajah kesal. Dia saja masih SMA
ama Meisya?" goda Charisa, wajah Ang
u itu Angkasa