ANGKASA [Perjodohan]
!" teria
n baju olahraga dengan rambut di kuncir kuda, tas Doraemon,
dah gila!" r
Dari kejauhan Angkasa melihat Gara dan Bagas tengah berjalan menuju ke
suka, tasnya luc
buat Angkasa memberi jarak dengan Meisya. "Anak TK lo? Tas, sepatu, sa
rah Meisya. Gara mendekatinya dengan tawa meledek. "Ck,
eisya bukan anak TK, minggir dasar kumpulan orang jele
k bahu Angkasa keras. "Awas aja M
, meskipun Angkasa berlagak sok tidak kenal dengan Meisya. Tapi gadis itu sendiri pun
jelek. Baru kali ini ada cewek y
Celetuk Bagas, sembar
yang mengintimidasi ke arahnya. Bagas hanya bergeleng, ketiganya
*
tatapan mengejek dari teman-temannya dia suka, da
pagi an
kemudian datang seorang gadis cantik dengan tatapan datar
an siswi baru, silahkan perkena
gadis itu datar. Sedari tadi Meisya terus
Meisya!" Kebetulan di sebelah bangku M
ia sempat menatap ke arah tas, sepatu juga Tumbl
" ucap
inya seperti itu, selama ini mereka pasti akan selalu mengejeknya karena kesuka
ati Meisya membalas ulura
aga, kalian semua segera menuju lapanga
k, p
i Meisya sudah mengklaim Lala sebagai sahabatnya. "
dengan senyum tipis. "Waktu gue minta kenalan sama
temen!" Soraknya. Lala menat
lo nggak punya t
erteman dengannya. Banyak yang mengejek jika Meisya gadis aneh, karena kecintaannya terhadap Dora
aan lo. Mereka nggak berhak ngejudge apa yang lo suka, biarin! Nggak u
bibirnya mengembang. "Makas
an Meisya. Entah apa yang mereka pikirkan
e lapa
*
s yang tengah berjalan santai dengan si
hnya terlihat cemas. Angkasa mengambi
e
ama
ce
le
ajam pada gadis yang juga menatap ke arahnya tak kalah galak. "Balas!" Bibir
gi tuh bocah!"
ngan, membuat dia bisa melihat jelas ke arah Meisya. Angkasa mengambil ponselnya berharap
nya tengah berada di gudang sekolah yang sudah Angkasa sulap menjadi tempat istirahat. Dari luar memang terlihat ku
ya, a
u
melihat tubuh Meisya limbung ke belakang set
berlari ke arah lapangan tak perduli
li dengan banyaknya mata yang menatap aneh ke arahnya. Yang dia khawatirkan sekarang adal
gun!" bisik
ya pada pelipis dan leher Meisya agar gadisnya segera bangun. Meisya menggeliat
" rin
g sakit hm?" tany
neh, sebelum kembal
Anda si