Kekasih Onlineku, Ternyata Sahabat Suamiku.
malam. Kami memutuskan untuk menginap di sebuah hotel. Satrio memilih kamar dengan sebuah
lebih dulu, sayan
ungguh semua perlakuan yang Satrio
Saat sudah berada di kamar mandi aku baru ingat kalau aku dan Satrio ta
ranku yang sedang kalut. Entah sudah berapa lama aku merenung di da
ndi? Ini baju ganti, aku taruh di atas ranjan
bentar,"
enakan handuk dan kel
tidur, baju santai bahkan sampai baju dalaman pun ada. Aku tersenyum dan
r. Tepat setelah aku selesai berpa
cantik,
ntik,ya," kataku
kin aku tergila-gila padamu," k
pa maunya?
engusap air mata yang keluar," katanya
un te
berderit. Terny
" kataku. Sementara
adaan darurat harus ke Bandung
ak apa-apa,"
pa dek?" t
a kok. Sudah ya,a
ilan telepon. Aku kemudian memandan
u kenapa?
tipis. Tak berapa lama kini gawai Satrio yang
lkan jari telunjuknya di mulut. Aku
i ketemu dengan Li
n?" tanya Satrio de
di situasi yang sangat sulit. A
? Yang bisa diambil dan dipaka
a. Aku sedang dalam masalah. Aku di suruh nikah lagi
ang terjadi,mungkin aku bis
anya ia memilih menikahkan aku lagi. Padahal aku yang membuatnya tak bisa hamil. Aku yang tiap malam memb
menahan agar air
r laki-laki nggak ad
sih? Kayak kesur
mu akan tanggung sendiri akibatnya. Aku tak rela Liana menitikka
emutuskan pan
k teratur,ia memandang
u kenapa?
a memelukku dengan erat. Tanpa
pa? Tentu aku marah. Aku tak pernah rela melihat ka
ntungnya pun aku bisa merasakan. Satrio
a, Sat?" Tanyaku de
amun untuk esok hari kamu harus janji. Tak akan ada air m
dalam pelukan Satrio. Satrio, seandainya Damar memperlakukanku sep
atrio kemudian m
pa yang tadi aku
g terjadi. Kamu harus segera menyiapkan str
adaku?" tanyaku sembari
mencintaimu.
" kataku dan aku
taimu. Makanya aku akan marah kala
memandangku. Dari sorot matanya
akan selalu ada untukmu," kat
terd
ara pernikahan. Kita akan jadikan foto pernikahan
ah," k
ak dari duduknya dan b
," k
langsung menoleh ke
kasih, "
hagia menjadi kekasih rahasiaku,
hanya te
ahagia dengan mengetahui cinta dari Satrio, atau harus sedih dengan keny
kaian seperti ini. Aku mengenakan setelan gamis berwarna ungu dengan padu padan hijab
khas bapak-bapak yang
ni mau kema
acara pernikahan suamimu. Tapi kamu jangan sam
ai
epanjang perjalanan aku berusaha meredam emosi dan menetralkan gejolak di
an dan kegugupanku. Kemudian ia meng
akan baik-baik saja," k
um Satrio dengan mema