Kekasih Onlineku, Ternyata Sahabat Suamiku.
ka Mas Damar pergi tanpa pamit. aku kemudian duduk termenung di depan
rut. Sepertinya tadi m
n mengalihkan pand
u aku, kalau Mas Damar n
"Satrio malah
dung. Ada hal darur
usulnya dan memberikan kej
ekarang. Entahlah. Kenapa p
ang saja dulu. Tapi jang
i mobilku s
ebentar. Kalau perlu aku akan ijin tiga ha
nuju ruang kerjanya, sedangkan aku masih duduk terdiam di lorong. Aku iseng cek aplikasi hij
erus segera datang
kunang. Entah apa maksut dari kalimat itu. Tak terasa a
, Sayang?" t
emang sengaja
yo kita per
ong klinik. Kemudian sesampainya diparkiran, ak
ng bawa mobil
" tim
ilnya dengan kecepatan yang sedang. Aku masih terdiam sembari m
is jadi jelek. Masak, Saya
ng memeluknya. Entah apa yang dia pikirkan aku sudah tidak perduli. Toh kita sudah membagi
kau merasa puas." han
udikan mobilnya tanpa ia merasa terganggu d
di sini," katanya sem
nyaku sembari me
dengan Clarisa. Kalau kamu mau. Kalau tak
ah," k
yang menyakitimu," katanya sembari men
ah," k
ni memang berada di pinggir kota dan sangat sederhana namun sangat bersih
lah,"
eliling. Masih tampak bersih da
mungkin kita akan makan makanan yang sudah k
h kamu,"
n kepalaku di sandaran sofa. Rasany
kamar dulu
ya meng
mparan sawah hijau. Sayup-sayup aku mendengan Satrio sedang
ana?" tan
k kasih tau sebelumnya." suara
ahkan?" ta
yukuran di sini. Kamu dimana?" tanya s
ang sedang di apartemenku dulu. A
a namaku di sebut apakah it
aku ada acara di Bandung. Bisa
na? "Kata-kata Satrio san
n telingaku masih bisa mendengar Mas Damar tertawa dan ada suara i
i nak," itu ya
ali mengalir. Satrio tampak duduk di depanku
uh pria kedua yang sedang aku cintai. Kenapa aku
us tenangkan diri
r punya perempua
a pria lain?bukankah itu adil?"
n ters
dangkan hubungan kita tak pernah sejauh itu," kat
ungan kita sejauh
nya te
Satrio. Aku sampai lupa kapan aku me
inya ada telpon m
marnya. Dan ia sepertinya seda
t Satrio sudah duduk
ah ter
erai." Satrio berkat
kembali menghangat mendapa
nyum? Seneng
sa menyembunyikan wajahku di dada Satrio. Kami kembali berpelukan. Sa
lapar? Aku sudah l
njak dari pelukan
Ayo makan,
arus bahagia karena mendapatkan kasih sayang dari Satrio, atau
lanan. Kita akan mencari tau apa yang seben
rus jelas. Dan se
mau melihat air mataku
hat sejenak. Pukul 3 sore kami melanjutkan perjalanan menuju B
inya keluarganya pun sangat mendukung itu. Kamu dengarkan tadi, suara Mama.
semuanya. Kan aku yang di
asaran kenapa Clarisa