icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kekasih Onlineku, Ternyata Sahabat Suamiku.

Bab 2 Kesempatan dalam kesempitan.

Jumlah Kata:1037    |    Dirilis Pada: 01/04/2024

ka Mas Damar pergi tanpa pamit. aku kemudian duduk termenung di depan

rut. Sepertinya tadi m

n mengalihkan pand

u aku, kalau Mas Damar n

"Satrio malah

dung. Ada hal darur

usulnya dan memberikan kej

ekarang. Entahlah. Kenapa p

ang saja dulu. Tapi jang

i mobilku s

ebentar. Kalau perlu aku akan ijin tiga ha

nuju ruang kerjanya, sedangkan aku masih duduk terdiam di lorong. Aku iseng cek aplikasi hij

erus segera datang

kunang. Entah apa maksut dari kalimat itu. Tak terasa a

, Sayang?" t

emang sengaja

yo kita per

ong klinik. Kemudian sesampainya diparkiran, ak

ng bawa mobil

" tim

ilnya dengan kecepatan yang sedang. Aku masih terdiam sembari m

is jadi jelek. Masak, Saya

ng memeluknya. Entah apa yang dia pikirkan aku sudah tidak perduli. Toh kita sudah membagi

kau merasa puas." han

udikan mobilnya tanpa ia merasa terganggu d

di sini," katanya sem

nyaku sembari me

dengan Clarisa. Kalau kamu mau. Kalau tak

ah," k

yang menyakitimu," katanya sembari men

ah," k

ni memang berada di pinggir kota dan sangat sederhana namun sangat bersih

lah,"

eliling. Masih tampak bersih da

mungkin kita akan makan makanan yang sudah k

h kamu,"

n kepalaku di sandaran sofa. Rasany

kamar dulu

ya meng

mparan sawah hijau. Sayup-sayup aku mendengan Satrio sedang

ana?" tan

k kasih tau sebelumnya." suara

ahkan?" ta

yukuran di sini. Kamu dimana?" tanya s

ang sedang di apartemenku dulu. A

a namaku di sebut apakah it

aku ada acara di Bandung. Bisa

na? "Kata-kata Satrio san

n telingaku masih bisa mendengar Mas Damar tertawa dan ada suara i

i nak," itu ya

ali mengalir. Satrio tampak duduk di depanku

uh pria kedua yang sedang aku cintai. Kenapa aku

us tenangkan diri

r punya perempua

a pria lain?bukankah itu adil?"

n ters

dangkan hubungan kita tak pernah sejauh itu," kat

ungan kita sejauh

nya te

Satrio. Aku sampai lupa kapan aku me

inya ada telpon m

marnya. Dan ia sepertinya seda

t Satrio sudah duduk

ah ter

erai." Satrio berkat

kembali menghangat mendapa

nyum? Seneng

sa menyembunyikan wajahku di dada Satrio. Kami kembali berpelukan. Sa

lapar? Aku sudah l

njak dari pelukan

Ayo makan,

arus bahagia karena mendapatkan kasih sayang dari Satrio, atau

lanan. Kita akan mencari tau apa yang seben

rus jelas. Dan se

mau melihat air mataku

hat sejenak. Pukul 3 sore kami melanjutkan perjalanan menuju B

inya keluarganya pun sangat mendukung itu. Kamu dengarkan tadi, suara Mama.

semuanya. Kan aku yang di

asaran kenapa Clarisa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka