icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hasrat Membara Bos Baruku

Bab 7 Bosku Mencuri Ciuman Pertamaku

Jumlah Kata:1107    |    Dirilis Pada: 08/03/2024

a itu untukku. Sejujurnya ruangan tersebut lebih besar dari milikku dengan interior dan furniture yang mirip dengan fasilitas bintang lima. Tiba-tiba saja aku merasakan adanya dorongan untuk mengg

isogok gaji tiga kali lipat oleh si Jack yang mesum dan bisa

adi juga tidak mau merepotkan diri membuatkan pria itu masakan istimewa. Terlebih alasan mengapa pria itu memintaku menyiapkan makanan pasti karena pria itu lapar dan aku tidak bisa membiarkan dia sekarat dalam kondis

endekat ke arah mejanya barulah dia menghentikan aktivitasnya sejenak dan melirik padaku sebelum menatap nampan yang berisi roti lapis dan jus jeruk. Aku bersumpah bahwa aku berha

a mau merilik ke arah nampan ya

rena aku capek mengangkut barang-barangku ke lantai atas. Entah kau mau

benci makanan buatanmu,” katanya membalas dengan

esti aku selesaikan dan aku tidak bisa kabur dari itu. Aku menatap ke arah laptopnya yang menyala dan hampir menghela napas lega ketika mendapati sudah ada beberapa ratus kata yang berhasil terketik

tahu sudah sejau

bisa menyelesaikannya dengan tepat waktu,” sahut pr

merasakan ada banyak emosi yang bisa dia sampaikan lewat ketikannya. Terlalu sulit bagiku untuk percaya bahwa bajingan arogan macam Jack Jeagerjaq

janjikan,” kataku berkomentar. Terus terang itu adalah p

an itu jika karya buatanku tidak menarik sejak awal

r orang paling arogan yang pernah aku kenal. Jika arogansi dapat diperso

hutku bergumam sambil kem

sung membuat indera penciumanku terasa kacau. “Aku akan keatas, panggil saja aku jika kau butuh sesuatu,” kataku sebelum aku m

keluar dari bibirku ketika aku berhasil keluar dari kamarnya dan menjauhi aroma tubuh pria itu

h

eaksi berlebihan

las air dingin dari dalam kulkas untuk memperbaiki kekacauan yang aku buat disana sebelum betulan

*

asa gatal, tetapi aku tidak bisa. Aku mengerutkan alisku dan menggigil ketika merasa tubuh bagian bawahku terasa dingin. Untuk percobaan kedua kali ini aku berusaha menggeraka

pala dengan kain—yang kurasa adalah dasi yang diikat kencang pada besi tempat tidur. Kepanikan langsung menyergap dalam diri. Aku benar-benar takut dan bingung dengan situasi ini apalag

al

pa yang sebenarnya terjadi?” t

pintu kamarku dibuka dari luar memuncu

sambil menatap dirinya kaget da

Persetan! Situasi ini terlalu mencengangkan hingga aku tidak bisa memproses segalanya dengan benar. Bibirnya sekali lagi menciptakan

g tidak karuan di dada. Terlampau sangat keras dan menyakitkan di telinga. “Apa-apaa

meraih daguku dengan mudah, memaksaku untuk menghadapnya. “Tutup mulutmu,

y s

Apa kami berc

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka