Istri kecilku
kan kebohongan seperti itu padaku!
jujurnya kepada bapak, Ana tidak mungkin bera
pria b******* yang suka menggonta-gan
api sungguh sampai saat ini ke Aldo tak pernah berbuat
padaku, atau jangan-jangan itu memang kemauanmu sendiri hah! "Ma
a Kak Aldo, kami hanya makan di restoran dan juga jalan-jalan di pasar malam seperti yang bapak lihat tadi, "kar
hut Aris. Matanya menatap nanar ke arah Gadis itu, tak lama
ntukmu, karena sudah berani be
l, karena merasa tak puas dengan jawaban yang diberikan oleh Gadis itu, menurutn
h menuduhnya melakukan hal yang tidak tidak saat bersama Aldo tadinya, setelah itu rasanya nafas mulai k
ena tenaga pria itu yang jauh lebih besar darinya, d
masa kalian hidup? Hingga anakmu bisa mendapatkan p
an derasnya, ingin dia menjerit s
menghentikan aktivitasnya, setelah dirasanya nafasnya sendiri p
a, dengan cara meninggalkan banyak jejak mer
ngan seorang perempuan yang begitu pandai berpura-pura agar orang lain
akting mengeluarkan air mata palsunya itu di hadapannya, s
matanya sampai membuat tangisnya sesegukan atas perlakuan kasar pria itu kepadanya, saat ini yang bisa diperbuat hanya
gh
da Gadis itu. Dia hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar, sambil berpikir mungkinkah perbuatannya itu sudah sangat keterlaluan? Dia juga tidak tahu mengapa b
ke situ. Tapi setelah dia pikir-pikir kembali tentang kejadian
pembantu di rumahku, dan satu lagi dia ini hanya ada satu wanita yang paling kucintai yaitu istriku sendiri, aku berbuat seperti ini hanya karena aku terbawa em
tubuhnya, akan tetapi air matanya tetap saja bergulir keluar dari kelop
rahku kepadamu, dan ingatlah! Lain kali kalau kamu ingin keluar r
sih begitu memuncak, akan tetapi dia masih berusaha menahannya a
am keadaan tubuh yang gemetaran, setelah itu
inya di
amarah pria itu, ingin sekali rasanya Dia meninggalkan Rumah itu sekarang ju
isa pasrah dan bersabar untuk menghadapi itu semua. Lagipula kalau sampai dia kembali ke rumah pamannya, Ana
bersabar, dia pun langsung pergi ke kamar mandi terlebih dahulu
ketika sampai d
... P
danya yang ada di dalam kamar, sulit untuk Aris meredam kemarahan
Ana merasa ketakutan sekali pada majikannya itu, namun saat ini tidak ada yang bisa
idak meninggalkan aku secepat ini, mungkin nasib ana
Ana pun akhirnya bisa bernapas lega kembali dan berusaha untuk mencob
*
har
ini, temani aku mak
ya itu di dapur dan bermaksud un
ekat karena terkejut dengan
uatku mengulangi kata-kataku kembali! "Sahut Aris datar. Waja
dan duduk di kursi yang
a memberikan sepiring penuh nasi beserta lauk
ek
saat melihat makanan yang be
k bapak, karena tidak pantas untuk memakannya!" Tolak anak cepat. Namu
i seperti ini karena aku tidak ingin tubuh pembantuku menjadi kurus saat tingg
h Gadis itu, agar anak m
ambil memulai memakan makanan ya
kolah! "Ujar Aris lagi. Lalu berlalu meninggalkan meja makan, untuk menyiap