GADIS AMNESIA MILIK SANG PEWARIS
tok
pria itu, sepanjang jalan sampai ke pintu Safira menatap takjub pada p
monitor besarnya, lalu matanya beralih ke laptop miliknya, seperti pria itu
pada pul
itu lepaskan, kadang kala Dexter memakai kacamata
ada temennya di bawah, dan katanya juga b
amu pikir ru
dnya orang-ora
merapihkan beberapa hal juga men
pan itu, setelah semuanya beres, Safira berinisia
ya Dexter yang kini sedang mematikan
memasak hal yang sehat untuk Dexter. "Iya mas, bahan di kulkas kurang, kali aja
lu, membuat Safira yang merasa tak ada yang salah
masih terlihat segar. Ia takut kalau Dexter tak suka rasanya, j
mbil melihat wanita di depannya, se
wah baju yang di berikan oleh Dexter te
memberikan kembang kol padanya, terli
akan memaksa se
au tidak enak
an saja s
k sayang uang? I
arang kecil ini tidak akan membuatku miskin,
sangat sombong, kalau begitu ia menyesal memilih serius untu
ulang guna melanjutkan pekerjaannya. Dan benar saja Safira mengambil satu per
erasa berat. Kala hendak mengambil lagi, pria itu menahan tangan
kenapa takut bangkrut?" tanya Safira dengan tangan
ta ini menghabiskan waktu di kantor bagaimana jika makanan ini tidak muat d
ingat orang di luar sana mungkin kelaparan karena tak ada maka
k lebih. Dirumah sayuran ini akan lebih cepat busuk, paham!" ujar Dexter, yang membuat Saf
rikan troli itu pada Dexter yang me
dah
gangguk. "
ilih yang
gga
asir! Aku akan membayar semua
saja perubahan mood itu membuat Dexter menghembus
rsiap untuk membacakan totalnya. "Semua jadi satu juta
dahal semua sudah terlihat jelas di monitor di depannya. Dexter
sir itu yang mendorong tas belanjaan mereka, membuat Dext
ra mendekati majikannya dengan mim
gaimana?" tanya
ar saja!" ucap Safira yang merasa panik, takut Dexter marah lagi karena dia sudah menghabi
Lagipula di sana kotor, aku benar-benar tid
otor lah. Itu juga semua dari
aik kamu pikirkan mau masak apa dengan semua i
ntu saja hal itu tak membuat suasana berubah justru menjadi ambi
n, lalu setelah dia duduk di sofa guna menghilangkan rasa p
a yang membawa satu lagi tas
!" ucap Dexter sambil memijat lehernya, Safira yang paham segera membuat
dang Mulu ma
pat, jadi harus s
g ngebantuin? Kayaknya
di luar negri. Jadi terpaksa sa
kannya pada Dexter. Dapur juga ruang keluarga amat dekat, mun
akit semua. Aku harus
ih mas? Kalau pegal-peg
ggangan otot, niat gak pada kaku ban
nyentuh pundaknya, membuat
t Dexter merasa agak nyaman namun juga n
ana? En
arang mereka bertemu, tentu saja hal itu membuat detak jantu