icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

I Love You Chef

Bab 5 ILU Chef - 5

Jumlah Kata:1820    |    Dirilis Pada: 20/02/2024

n peka dengan perasaan saya

ia lakukan demi mendapatkan perhatian dari orang tersebut. Tak terkecuali b

ng. Bahkan sudah tak terasa lagi. Renata pun bangkit dari tidur, duduk sebentar di ranjang dan matanya mendapati makanan yang berada di atas n

lihat nama yang tertera pada kertas tersebut, jantung Renat

dimakan, obatnya juga

h, roti sobek, membuka bungkusnya, lalu mulai memakannya dengan lahap. Tak ingin menyisakan sedikitpun, karena itu merupakan pemberian dari orang yang dia sukai. Ya, Renata akui dia mula

ap hingga habis, kecuali minyak kayu putih yang dia masukkan ke dalam saku chef jacket-nya, bersama dengan secuil kertas beriska

dirinya sendiri. Tak tinggal diam, dia langsung sa

ika hari ini dia harus lembur, ada event besar yang akan berlangsung

g berlangsung. Tidak ada yang mempedulikan Renata yang berjalan masuk, semua sibuk dengan tugas masing-masing. Mata Renata dengan cepat menemukan sosok Arjuna, dan dengan d

e lava, dan sama sekali tidak menoleh pada Renata yang sudah berada di

Arjuna terkesan dingin, tapi Renata tidak peduli, senyum terukir di bi

. Saya nggak enak kalau pulang,

b dan Renata kemba

ama tiga hari berturut-turun dan banquet order sudah diterima, maka

ep, aman. Staf yang akan bertugas, aman. Para staf sudah pulang dan hanya tinggal tiga orang yang akan bertugas u

ya dulu

ngguk, tetapi Arjuna suda

amar dia telinganya menangkap suara petikan biola yang menyayat, yang kian lama terdengar kian jelas seiring ketika Renata melangkah semakin dekat. Renata tidak bisa menahan rasa penasarannya dan mengintip melalui celah pintu

imainkan, tetapi instrumental yang dimainkan melalui ponsel. Dan pemilik ponsel i

. Pak

tubuhnya dan mematikan m

i? Saya kira.. Pak

icara untuk menutupi

ak, seolah mencari alasan. "Lagi ist

pulang, Pak.

n Arjuna yang teduh membuat Renata merasakan seluruh tubuhnya membeku. Tangannya meremas apron yang berada dalam geng

ya, Re? Saya butuh tema

an Arjuna. Bahkan, dia menangkap kesan memohon dalam suara t

karena dengan cepat otaknya langsung berp

inya akan lebih lega, kalau saya punya teman

an, melihat senyumnya saj

jaknya kemudian dan Renata pun melangkah pelan, la

? Setahu saya, tadi bapak bilang mau pulang," uc

selidik Renata. Entah kenapa, ia

satu bulan yang lalu," ucap Arjuna, memulai. "Dia seli

na, plus juga sangat mapan, tetapi tidak m

un yang istri saya minta, selalu

un, Renata harus

a gimana?" tanya Arjuna lagi

g sulit, sih, Pak, untuk melupakannya. Tetapi, saya selalu berpikir bahwa nggak ada gunanya juga memikirkan itu semua. Toh, itu nggak akan balik lagi sa

a menaikkan s

berhasil. Biarkanlah hukun karma yang m

m dan menghembu

istri saya, semenjak kehadiran sosok wan

ta, sedikit lebih

lekat-lekat, dan tatapannya membuat wanita itu salah

at saya tertarik. Tapi, saya nggak yakin kalau dia juga tertarik sama saya. Secara saya seoran

ang itu sudah pasti bukan dirinya. siapa? Apakah Renata mendengar

itu?" tanya Renata dengan nada tegar, sebisa mungkin dia menyembunyik

pertama kali saya menatap ke dalam matanya." Dua kalim

pas panjang, lalu... "Mau saya bua

ngguk, "Dua

rnyitkan dah

saya dan satu l

a tidak peka den

Pak. Kalau gitu, saya ke dapur du

anti bawa saj

erima kenyataan bahwa Arjuna sudah menyukai wanita lain. Tentu saja, itu bukanlah dirinya. Bagaimana mungkin Arju

a sedang berjal

"jawabn

taf malam pasti berada di suatu tempat di hotel ini dan keheningan yang tak biasa itu menciptakan getar dalam

ual Arjuna menyentuh bibirnya. Jelas saja, mata Renata membulat karena terkejut. Arjuna menciumnya lama, menjelajah setiap inci permu

tegang wanita itu. Matanya membulat sempurna, wajahnya juga pucat pasi. Sedangkan Arjuna, dia ber

tanya Arjuna yang masi

Arjuna berikan padanya terlalu susah untuk diungkapkan dengan kata-kata.

ali mengecup sekilas

amu milik s

remas bagian samping celana panjang yang

arena itu, saya ingin kamu ja

pi

n ini dari semua karya

an chef-nya, Renata tertegun. Otaknya kembali membayangkan kejadian beberapa menit yang lalu. Bag

dia lihat selama bekerja dengan pria itu. Dan saat itu juga, Renata merasa

menyembulkan kepalanya dari pintu

emua itu cuman khay

gi. Karena kopinya tidak siap-

entang ciuman Arjuna. Oh Tuhan, apa yang t

ggu di da

nya bisa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka