icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Karena masa lalu

Bab 2 Bertemu dia lagi

Jumlah Kata:1002    |    Dirilis Pada: 20/02/2024

idak ingin kekecewaan hari ini mem

atkan pertunjukan balet putri bungsunya itu. "Tenang sayang. Walaupun papa tidak hadi

an ramah. "Selamat pagi, Bu. Silahkan isi daftar hadir dulu y

gan senyum. Ia melangkah menuju me

ana, seorang dari panitia yan

rsenyum. Mereka sudah saling kenal k

b Hana ramah. "Anda adalah orang tu

tul," ja

ujar Hana sambil menyodorkan buku d

n memeriksanya. "Maya Novaria, nama yang bagus," puji Hana.

alah, Bu?"

an suami Anda," ujar Hana. "Ken

ggu dengan pertanyaan itu. Karena pertanyaan itu se

aannya. Maya selalu sendirian di setiap momen yang ada. Ya

ya dengan ringan. Walaupun akhirnya pertahanan Maya yang ia bangun per

u BK, tentu saja Hana bisa membaca perasaan Maya.

yang diundi berdasarkan nomer kursi ibu. Jadi, jangan pulang dulu ya sebelum

dah dilipat. Dan ia membukanya. "No

skannya. "Karena undangan ini untuk pasangan, dan suami Anda tidak bisa

a kasih banyak," kata

yakan, jangan ragu untuk bertanya kepada

yang antusias. Sepertinya acara sudah dimulai. Karena Suasana begitu ramai denga

berusaha untuk tidak terlalu mencolok di tengah kerumunan para orang tua siswa. Setelah se

u di sebelah mana ya?"

kanan, barisan ke-5," jawab

ballet siswi kelas

masih pertunj

ak, Pak," ucap May

a. Karena ia tidak terl

instruksi yang diberikan panitia tadi. Dan Dia merasa lega

ketemu juga,"

ggulung di lantai. Kaki Maya tersandung di karpet tersebut. Kakinya h

n," ucap

an menariknya sehingga Maya tidak jatuh ke lantai. N

Maya, merasa

a-apa kan?" ta

uara lelaki itu sangat familiar o

lam hati, "apa itu dia? Ap

menggema di seluruh tubuhnya. Wajahnya memucat, dan

a lagi, suaranya penuh dengan kekhawatiran,

ambut yang menutupi sebagian besar wajahnya. Namun, lelaki itu tidak

nya lagi, ekspresinya penuh d

cap Maya dalam hatinya, berusaha menenangkan diri di tengah kekacauan yang melanda. Dan

hirnya menjawab pertanyaan lelak

am, seolah mencoba mencari sesuatu di balik rambut yang menutupi wajah May

di sepi. Seperti hanya ada mereka berdua sekara

but Maya yang menutupi wajahnya, mencoba untuk melihatnya dengan

a tidak dapat menghindar lagi. Mata mereka berdua akhirnya saling b

kekaguman yang sama, seolah menemukan kem

pandangan Yang membara, semakin lama semakin men

ang mimpi, tolong jangan bangunkan aku lagi. Biarkan saja aku terkubur di

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka