The Irresistable Hostage
Ariana memutuskan masuk ke dalam kamar yang telah diberikan untuknya. Ce
nggebu mara
, tidak lebih baik dari ditahan di kantor
nya. Saat itulah, dia baru sungguh-sungguh menatap
as. Ini seperti presidential suit di hotel
kan furniturnya bergaya klasik dan sangat berkel
g di dalamnya adalah kamar tidur. Dia masuk ke dalamnya dan menghempaskan dirinya
jara di negara asing. Setidaknya, dia masih mempunyai kesempatan untuk bisa melarikan diri.
bathtub bermodel klasik berwarna kuning keemasan. Saat air hangat mulai memanca
sangat membuai. Saat bathtub penuh dengan
gpun. Setelah menggelung rambut panjangnya ke atas, ia merendam dirinya ke dala
a juga telah mulai mendingin. Ariana terbangun dan bergegas keluar
hnya. Setelahnya, gadis berambut hitam panjang itu melangk
mkan itu berdiri di pintu kamar. Tubuhnya menjul
t-cepat menutupi tubuhnya den
ditutupi handuk, Ariana hanya menutupi bagian depan saja, bukan
sini?" bentak Ariana
ik tubuh Ariana, dari atas sampai bawah. Dari bawah
an terpercik di kedua matanya yang cokelat. Mat
ng pria itu mulai mela
patnya. "Ma- mau apa
yang menutupi bagian depan tubuhnya. Justru itu
pampang ditambah kaki jenjang Ariana,
eka semakin tipis. Kedua mata pria itu berkilat-kilat penuh gairah memandangi Aria
h sangat terbuka dan terl
rdiri di hadapannya hanya
n maju. Sampai akhirnya Ariana terhalang dind
ndongak menatapnya. Tidak terlalu kuat, tapi cukup membuat Ariana tak bis
hirupnya aroma anggur dari tubuh Ariana dengan
itu, "Jangan macam-macam. Sekalipun kau dewa peny
desis tajam seraya mengeratkan rahang kakunya. "Apa katam
itu!" tukas Ariana berani, mena
endengus ke wajah Ariana. "Kau pikir berap
aja setara dengan harga perusahaan ayahnya yang sedang krisis. Tetapi, tidak mungkin dia
ria mengerikan itu, dengan memasang raut galak
i kau! Kau pikir kau siapa? Tubuhmu saja bah
nya menilai dari fisik luarku saja! Kalau kau tahu inner valueku, uangmu itu takk
lalu tinggi!" Kemudian,
her gadis itu. Sebelah tangannya yang besar mulai menyentuh atas lutut bagian dalam Ariana, dan mer
ergejolak. Tak dipedulikannya penolakan Ariana. Tubuh kuning langsat Ariana terlihat sangat manis dan menggoda. Pun ukuran
a terhempas ke atas kasur empuknya. Handuknya tersingkir dari atas tubuh Ariana. Kini
esempatan bagi gadis itu untuk melawan. Dil
ia tidak punya kesempatan untuk memukul pria itu sedikitpun.
mendorong pria itu. Yang terjadi kemudian, malah k
melawan dengan kedua t
leh bibir pria itu. Ariana menahan ra
dis itu mulai berteriak kembali. "Lepaskan aku, kau jahanam! Lep
yesal mengucapkan semua itu. Dia takkan menarik ucapanya lagi. Bagi gadis 22 tahun it
, membuat Ariana menggelinjang geli yang jauh lebih nikmat dari tadi. Tubuhnya seakan tersengat percikan list
lisah. Tubuhnya yang ikut menikmati semua sentuhan pria itu membuatny
dada Ariana. Rasa frustrasi melanda A
ngmu. Hentikan ini!" Di sela sedu se
menghentikan aksi gila
a. Mereka semua menikmatinya. Bahkan meminta lagi, dan lagi. Tapi, gadis ingu
uh polos Ariana sekali lagi, dan dengan rahang yang mengeras
jadi-jadi. Tubuh gemetarnya meringkuk di atas kasur baga