Pembalasan Dendam Sang Duda Kaya
lik dan mengecek pagarnya. Seketika menyadari bahwa sedari t
-burunya dirinya, ia tidak mungkin mengulang kesalahan yang sama yang telah merenggut nyawa anaknya secara tidak langsung. Ked
lkan kembali oleh keempat dinding rumahnya. Cat putih kusam yang mulai mengelupas menamb
tik di dekat pintu masuk. Kompor dan meja kecil berada di salah satu sudut terjauh
lemari miliknya tidak memiliki pintu. Dalam hitungan de
enemukan s
a kepada diri sendiri. Mau tidak mau ia percaya bahwa ini adalah kesalahannya
nya. Orang itu bisa melakukan apa yang mereka mau, dan apabila Ben memergokinya, Ben aka
baring di atas karpet plastiknya yang sedikit lengket oleh sisa tumpahan kopi. Keheningan yang terus b
ibaca dan ditandatangani terus berenang-renang di dalam pikirannya. Hingga akhirnya semua warna dan suara s
y. Kamu juga harus menemukan bahag
ya yang sudah terlanjur pecah menjadi beberapa bagian. Thalia sudah membangun kisah baru bersama Garry yang tampan, berpendidikan, juga kaya raya. Sungguh berb
yang menjadi benang pen
ak gadisnya yang ceria dan baik hati selalu mampu mewarnai hari-harinya. Bahkan beberapa jam sebelum malam
erus bukannya kabur, malah minta guru itu buat nilai siapa yang gerakan pinggangnya lebih luwes." Ben ingat bagaimana kedua mata Alisya benar-benar berbinar sa
tawan yang usianya masih cukup muda. Orangnya baik banget dan nyaman b
yadari bahwa Alisya cukup peduli kepadanya
li Ayah mau ngerjain
enggelam ke dalam alam mimpi. Mimpi tentang malam yang begitu gelap, dirinya yang berjalan sempoyongan sampa
h mobil begitu membutakan bahkan dari posisinya yang berada di sisi jalan raya. Ben menyaksikan dengan horor bagaim
akin dekat, jarak di antara mereka malah terus bertambah hingga sosok Alisya terlih
a bahkan berdenging mendengar suaranya sendiri. Sayangnya, Alisya sama s
nghimpit dadanya. Pria itu hanya bisa termangu saat apa yang ia khawatirkan benar-benar ter
id
di pelipis. Salah satu tangannya yang terulur ke depan bergetar hebat.
akan membuatku terus mengingat kesalahanku, aku akan terima. Sem
at Ben semakin gelisah. Untuk beberapa saat, ia ha
lnya menyala. Beberapa pemberitahuan pesan masuk terp
juga memiliki tanggung jawab pekerjaan yang harus diselesaik
an tugasnya kepada para pegawainya yang tidak berjumlah banyak, tetapi seharusnya ia masih turun tangan dalam menyelesaikan pekerjaan yang
s memeriksa kotak pesannya. Ia baru saja akan meletakkan
nama Thalia berada di ba
ri kita bertemu lagi. Hanya kita berdua. Tentukan
alanya pusing dan matanya terasa kering. Ia akhirnya memilih untuk kembali berba
pikir bahwa ada seseorang yang baru saja mengintip dari
menangkap suara seorang
tem
*