Kasih Terlarang
i pangkuan sang kakak. Matanya sedikit berkaca dengan dada
melepaskan adiknya dari pangkuan dia. Tangan lelaki dua pul
a Anna terus mengeluarkan suara
begitu intimnya dengan sang kakak. Ia khawat
sambil berontak. Namun, gerakan gadis tersebut mal
tidak mau Anna melingkarkan kedua tangannya di leher Keymal. Kemudian membawa gadis tersebut
itnya sedikit hingga membuat Anna berteriak sakit. Dengan rakus lelaki tersebut terus menjelajahi setiap sudut mulut Anna
lawan, akan tetapi semuanya hanya sia-sia belaka saja. Harapan untuk melepaskan dir
mendekatkan wajahnya pada wajah sang adik. Sedangkan lelaki itu semak
yadari tubuhnya dan tubuh sa
n menjadi
an sia-sia. Percuma dia melawan karena sekarang pertahanannya telah tiada. K
a. Hilang sudah harapan Anna untuk menjaga kegadisannya. Rasa sakit semakin t
balasan tidak pantas dari lelaki tersebut. Dia melihat denga
at membeci kehadiran dirinya di rumah ini. Namun, malam ini dengan tega dia merenggut segalanya dari Anna. K
lakukan hal ke ji tersebut pada Anna yang jelas-jelas adal
n namun rasa sakit di bagian intinya membuat dia kembali meneteskan air mata. Pipi mulusnya basah, gadis itu mer
lah hilang tidak akan kembali lagi. Dengan selimut tebal tersebut Anna menutupi tubuh mungilnya dan membiarkan
Dia melempar kembali bokongnya dengan kasar, sambil memegangi perut bagian bawah A
nna memerah menahan rasa sakit di bagian bawahn
nnya yang berserakan di lantai. Kemudian menuju kamar mandi yang terletak tidak jauh dari ranjang tempat berdosa mere
likkan badannya dia menatap ke arah ranjang dimana Keymal tengah terbaring telungkup. Gadis itu menatap nanar, ingatan tadi m
nna mengeluh, penderitaan hidupnya akan segera dimulai dan bagaimana jika ibunya mengetahui hal tersebut? Membayangkan bagaimana kece
hingga menimbulkan kemerahan. Kulit putihnya memerah akibat dari perbuatannya akan tetapi hal tersebut tidak akan mampu menghilangkan inga
membasahi pipi mulusnya. Dengan suara serak Anna terus merutuki dirinya dan sumpah serapah ia lontarkan untuk Keyma
ia ini. Lemah letih dan tidak ada semangat hidup kini tercampur menjadi satu dalam tubuh Anna, mungkinkah dia akan
an jang bulat. Benar, Anna memang meninggalkan Keymal tanpa sehelai benangpun dan hal itu pantas di dapatkan o
sa begini?" gu
sedikit demi sedikit mulai muncul, dan perlahan mengingat akan kejadian tadi malam bersama dengan Anna. Dia ingat betul ji
mringah tersebut hilang dan berganti takut. Dia khawatir Anna akan hamil, dan bagaimana jika gadis itu memberi tahukan semu
t sampai di sana dia tidak mendapati apa-apa, itu berarti kedua orang tuanya belum pulang sedari tadi malam. Keymal m
le
keluar dari kamarnya dengan wajah pucat dan dengan cara jalannya yang tidak normal
n Keymal di meja makan. Niat hati ingin mengisi perut, tetapi setelah melihat lelaki itu membuat Anna mengurungkan niatnya
at adalah salah, bahkan dirinya tidak meminta maaf pada Anna karena telah menyakiti sang gadis. Namun, sedetik kemudian pikir
uat dirinya dirundung kebingungan. Otaknya b
embuat ia ingin mati, Anna menangis tanpa suara dia sambil memukul-mukul dadanya
nghilangkan masalahnya. Tanpa perempuan itu kulitnya semakin merah akibat cakaran dari kuku panjangnya. Namun, Anna segera te
i semua biar pun tidak akan ada lekaki yang mau wanita kotor
tidak mungkin. Semakin ia berusaha melupakan maka semakin melekat pula hal t
*
nggu Ke
dan menyusahkan," keluh Anna kesal karena tugasnya tak kunjung selesai. Kini ia
er berusaha agar bisa menyelesaikan tugas-tugas itu, membuat gadis bera
le
pake acara lupa segala mengunci pintu dan sekarang terla
sini?" cecar Anna tanpa ekspresi akan tetapi menuntut banyak jawaban dari
disnya malam itu juga. Dengan langkah sedikit aneh dan terlihat sempoyong
i Keymal sedang mabuk dan mungkin akan melakukan hal-hal ane
beneran mabuk ataukah tidak, gadis itu berd
gan sedikit mendongak agar lebih jelas melihat wajah sang kaka
ya minum sedikit tadi," balasnya s
ngan cara seperti ini?" tegas Anna denga
itan akibat pukulan dari sang adik
rpihak kepadanya ... percuma saja ia memutar seribu kali putaran
elah mengunci pintu kamar Anna kemudian memasu
laki itu malah menghampirinya kembali dengan wajah yang amat sangat
u, Na? Hmmm?" geram Keym
semenakut
tidak suka jika berdekatan d
nganmu," balas Keymal sambil
enyapu wajah mulus Anna. Tidak sampai di sana, lelaki yang be
adik lalu menghirup aroma tubuh gad
ungguh, kali ini perbuatan Keymal sudah diluar kendal
gali sekarang begitu besar serta jauh dari para tetangga membuatnya harus berpikir dua
Tidak, lebih tepatnya sebuah kecupan bukan hanya sekedar menyentuh saja. Rasanya
melepaskannya malam ini. Sungguh, gadis yang memiliki gigi gings
telah menempel pada bibir Anna. Bahkan sedikit mel
kencang seperti balapa
tum Keymal ketika Anna be
ntik itu menangis sesenggukan hingga air matanya mengalir dan membasa
u
merasakan bibir secandu milik Anna yang tak lain adalah adik tirinya. Dari se
al. Melihat Anna yang masih sesenggukan membuatnya tamba
tusnya mendorong tubuh
menyesal telah merestui hubungan mereka," cecar Anna sambil berlari menuju ranjangny
uan pada sang adik? Haissshh, ia tidak dapat berpikir jernih dengan kep
.. tidak ada yan