icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hasrat Agak Laen

Bab 7 Hasrat Di Perkebunan, 7

Jumlah Kata:1188    |    Dirilis Pada: 29/02/2024

dak terlalu cepat, konstan sambil terus menciumi bibirnya. Bu Haryadi gelagapan karena di dalam kuluman bibir

ayaknya sekitar 10 menit dia mulai mengejang lalu menjerit sekeras-kerasnya dan memelukku erat s

ak lama kemudian dia sudah memekik kembali. Vaginanya sangat nikmat karena jika aku berhenti Bu

mua lampu sehingga ruangan jadi terang benderang. Sejauh ini aku sudah membuat Bu Hary

ah. Dilepasnya penisku dari pepknya lalu aku didorong telentang. Otomatis aku telentang dalam keadaan bugil dan penis masih ker

besar kali, pantas aku mau

idak muat, akhirnya seluruh penisku dijilati sa

i mungkin hanya sekitar 12 cm dan kelihatan kurus. Bu Haryadi merangkak menjilati penisku sementara Pa

ina bu Haryadi terasa ada lendir bekas mani. Aku ajak bu Haryadi menaiki tubuhku dan aku menancapkan penisku memacak di dalam lub

ga aku memberi kode bahwa aku akan segera ejakulasi. Bu Haryadi makin seru bergerak sehingga akhirnya aku tidak tahan lagi menembak dengan

dia berpesan agar aku jangan melepas pelukannya dan dia minta tidur bersamanya.

n perlahan-lahan. Aku tanya apakah masih mau lagi pagi ini. Dia berbisik aku gak kuat, sebetulnya ke

di. Aku membatin di dalam hati dan akhirnya paham kenapa Bu Haryadi kurang puas dengan perm

di yang kelihatannya tak mau rugi punya kesempatan main den

a datang ke rumah manager. Urusannya tidak lain dari

emberikan hasil tambahan diberikan kepadaku. Di luar gaji aku mendapat tambahan pendapata

*

tasnya aku sudah berumah tangga. Banyak sekali yang menanyakan kapan aku beristri. Pertanyaan yang paling membuatku risih. Aku membayangkan kira-kira siapa wanita yang b

tidak ikut, karena masih ada kerjaan yang belum diselesaikan. Agar tidak terendus karyawan, Bu Haryadi berangkat ke Medan le

ggil Mbak Lies, karena namanya Liestiani. Aku sampai di Medan sekitar jam 1 s

Lies. Isinya dia akan mengajakku untuk bertemu orang penting kata

a nikmat sekali istirahat 3 jam, badan segar otak juga segar. Rasanya k

gajak turun ke basement tempat parkir. Mbak Lies berdandan cantik sekali menjadi tidak sebanding dengan aku yang hanya mengenakan jea

erdua duduk di meja yang agak terlindung dari pandangan. Tidak lama kemudian Mbak Lies menjawab telepon dan dia menjelaskan posisi kami. Tidak lama kemudian muncul seo

sedang aku memanggilnya “bu”. Isi obrolannya juga tinggi semua. Gayanya seperti ibu pejabat. Wajahnya sih terawat, mungkin karena

an, karena Bu Shinta banyak mengetahui soal perkebunan. Sambil ngobrol aku sering memergoki dia melirikku. Seben

kir ada masalah bisnis atau masalah apa lah, tapi pembicaraan tadi nyaris ti

u menghindar menjelaskan. Aku pasrah saja dan melupakan saja. Aku h

ng Mbak Lies juga kembali ke kamarnya. Mbak Lies berpesan agar aku j

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka