icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hasrat Agak Laen

Bab 6 Hasrat Di Perkebunan, 6

Jumlah Kata:1190    |    Dirilis Pada: 29/02/2024

enyesuaikan diri. Soal kebutuhan sex aku cukup terpuaskan. Sebetulnya mau cari yang model apa pun ak

erja aku juga sudah bisa mengikuti irama kerja di perkebunan ini. Afdeling yang menjadi tanggung jawabku hasil tandan buah segar ali

r. Di perkebunan, seorang manager berkuasa bagaikan raja, karena dialah orang yang paling tinggi pan

hatannya juga beda jauh usianya. Kutaksir usia bu Haryadi sekitar 35 tahun. Mereka juga belum punya anak. Aku memb

da yang menggoda adalah sorot matanya yang mengesankan menggoda. Tapi

menguasai soal kelapa sawit, tetapi Pak Haryadi pengalamannya soal kelapa

ertanya kepadaku, “Dik

abnya dengan nada gurauan. “Kalau nggak keduluan Bapak pasti sudah

g kamu juga ganteng l

ngsung te

beliau sampai ngomong ka

a, nanti kalau saya benar naksir istri bapak, kan bapak bisa

mong beneran kan?

tri orang saya taksir,” kata

k keberatan istri saya ditaksir

arena bingung menebak

u berteriak mem

gak rikuh karena dia mengenakan baju dengan dada rendah, sehingga lipatan payudaranya te

berarti berhadapan denganku. Mataku jadi sulit dia

anya naksir kowe.”

bikin saya malu,” kataku m

nar juga ya gak apa-apa to,” kata bu H

iku galau, karena sulit menebak-neb

apat dengan direksi di kantor pusat di Medan. Rapatnya cuma sehari, tetapi ak

belanja katanya. Rikuh sekali selama 10 jam

u kamar sendiri dan pak manager menempati kamar lain yang masih satu lantai. Rapatnya cuma berjalan 2 jam

adi mengaku sudah lama berfantasi ingin menikmati istrinya disetubuhi orang. Pak Haryadi mengatakan h

ada kesepakatan antara suami istri untuk menentukan lelaki yang diajak bergabung. Kehadiran ku di perkebunan itu mem

karena kalau aku menolak mereka tidak menemukan orang lain dan perset

. Selanjutnya Pak Haryadi yang akan mengatur strategi. Dia berterus terang ba

asing-masing. Aku berdebar-debar menunggu saatnya tiba. Sesuai dengan permin

ang mengenakan kimono. Kamarnya gelap sekali, Aku dituntun pak Haryadi masuk ke kamarnya. Aku seperti orang buta, karena tidak bisa meli

empuk. Aku mendapat gambaran bahwa kedua kaki itu adalah kaki Bu Haryadi yang tidur telentang dan menga

bir vaginau yang mentul. Di celah vaginanya terasa ada tonjolan. Aku

bahwa memek ini bibir dalam nya menjuntai keluar. Lidahku menari-nari di celah vagina mencari posisi kelentit. Lipatan kulit yang menututp

lolong-lolong seperti disiksa. Aku terus berkosentrasi menjilati ujung itil itu sampai dia benar-benar menonjol dan

etak g spotnya. Tak sulit mencari jaringan lembut yang jika tersentuh pemiliknya mengelinjang. Aku rangsang titik itu dengan

cos. Aku langsung melahap mulutnya dan menciuminya secara ganas yang disambut dengan rada gelagapan. S

ri mulutnya. “Dik pelan-pelan dik

gku masuk seluruhnya. “Aduh dik mentok bang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka