RASA CINTA UNTUK OMKU
un la
ki kerumunan orang yang sedang bercanda tawa sambi
ya panik, maka dari itu gadis kecil yang bernama P
emecahkan rasa paniknya, dia menatap w
ikit
kepala sekali?" tanya ayahnya yang tak habis pikir, jika anak ini
Putrinya yang manis itu malah bertambah menggemaskan ketika sedang sedih, jad
yang akan terjadi selanjutnya, membuat Puspita menjadi me
dia sekarang akan naik kelas tiga se
tiba-tiba, Puspita yang menunduk mengangkat wajah
ki kaki. Puspita mencoba mengangkat lebih ting
ang, di tengah banyak orang yang terlihat seperti
k membuat Puspita menoleh, sedangkan ia dengar ayahnya tengah berbicar
k lebih tinggi. Pria yang begitu tinggi memberikan piring dengan
nya dan ternyata en
yum. "Mama lagi gak mau makan
sih belasan tahun itu terlihat murung,
hingga pria yang tengah asik mengobrol masal
ita yang membuat semua yang
a, tuan muda! Puspit
uat Puspita melihat siapa yang memberikanny
auh dari mereka dan kemudian menatap
menunduk sambil memasang tampang takut
mulut seseorang, ternyata itu pria yang mungkin umurnya
engar tawa itu membuat dia merasa lebi
ut tertawa paksa, ia tak tau ini musibah atau nasib b
tanya wanita yang b
embuat wanita itu memegang
k ma
at ibunya yang tersenyum hangat pada anak seo
ya yang manis tak membuat dia tak senang, hanya saj
an. Namun dia juga ingin memiliki adik, karen
u kita cari makanan? Ada be
ak enak pria paruh baya itu perlihatkan, namun dia memberikan seny
notabene lebih besar darinya, mereka berjalan
akan, seketika rasa tak senangnya karena mengambil perha
kah
nya dengan se
hal itu, sedangkan Puspita yang mendapatkan
k ma
u tentang anak remaja yang beberapa hari lag
n di luar negara ini, entah karena pelajarannya lebih
ajar di negeri orang, dan tak terasa mungkin ia a
u, terutama jauh da
n wajah tak senang. "Apa ak
tau dengan siapa dia bicara, mungkin ketika bes
ta
n, berarti boleh
ak
O
erlalu tu
ky menghela nafas kasar, anak in
a ayahmu!" ancamnya yang membuat Puspita terdiam, wajahnya mem
malah menutup mulut he
hh, om
melihat wajahnya yang menangis. Ayah Puspita yang mendengar itu
yang penuh air mata itu. "Sudah-suda
"Tu-tuan muda, biar saya saja! dia mungkin
gkan Puspita dengan Isak tangis mena
u menggeleng p
hnya. "Dia tidak
pulang ya! Ini sudah malam
ajahnya, merasa tak enak pada sekitar. Pada a
g hilang mungkin karena kedua orang tuanya s
, lalu pria itu menunduk beberapa kali sambil mem
an hiburan merasa tak senang melihat P
tok
k terganggu, ia mendecih beberapa kali, lalu berjalan menghampiri
lis salinan dari buku temannya, ia malas menul
spi
gak tau apa a
r juga berantakan seperti kapal pecah. "Sibuk apa kamu? Cuma sali
a yang protes, sekarang dia malah di suruh
di tak ayal kadang dia juga suka sekali menurut, hingga memasak di umur yang masih
h sana nanti k
edangkan ibunya hendak membuka pintu namun saat pintu itu ter
i, Puspit
tup mulutnya ka