icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Semalam Penuh Gairah

Bab 2 Bergairah

Jumlah Kata:1013    |    Dirilis Pada: 19/03/2024

kirinya terdapat pintu-pintu kamar khusus untuk menikmati malam panas maupun berpesta untuk melepas penat.

perangkapmu, Vin?!" teriak Devan

hu! Gadis ini

n sang adik yang terkenal berengsek di kalangan wa

ut campur ur

jangan cuma bermain di sini!

van. Sekarang biarin aku berserang-senan

kan pacar barumu,

DIA, DEVAN!

jatuh tepat di pipi sebelah kiri Devin. "Aku muak mengurus semua perbuatanmu! Kasusmu bolak-balik aku ya

angan kanannya datang. Pria itu dengan cepat mencegah

a yang sangat tidak terima dengan aksi sang kakak itu menatap punggung Devan den

utkan dengan panggilan seorang bartender. Sang bartender la

pacarmu' ditujukan untukny

an menghampiri mobilnya. Begitu masuk, ia lekas memasangkan sabuk

rwarna putih juga kelabu itu menjadi tempat ternyaman

Tidak lupa Devan mengalungkan tas hitam Allura ke lehernya lagi sebelum menekan e

kamar lantai satu, bukan kamar pribadinya. Dibaringkanlah All

lus Allura pelan-pelan. Namun, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara

.. uh," lirih Allura berada

pat. Menempelkan bibirnya ke bibir Devan, Allura mulai melumat pelan-pelan. Mencium Devan sebisanya sampai sa

! Tolo

t seksi dan terlalu cantik di depan mata, jelas dia terkesima dan sempat membayan

urkan sesuatu di dala

ubuh perempuan itu terus begerak liar. Bahkan bagian inti s

hang dan kedua tangan sudah mengepal. Bibirnya tidak bisa diam

ing kala Allura juga membalas ciumannya tak kalah liar. Milik Devan kini sudah tegak semp

Devan sebelum menciumi leher A

bebas di bawahnya. Meremas kasar daging empuk nan kenyal itu, netra Devan yang penuh gairah, menyorot mata Allura ya

ndiri tidak bisa fokus saat diajak bicara. Tubuhn

akan Allura yang liar dan seksi di matanya, mampu membangkitkan hasrat

van yang membelai lalu menggesek di area palin

ra makin meracau dan mengeluarkan suara merdu berulang-ulang. Tub

tegak. Diarahkan senjata siap tempurnya ke objek milik Allura yang sudah siap menerim

dan sesak dirasakan, hingga tubuhnya kian memanas. Bulir keringat menetes dari ke

wajahnya menjadi cemas, terlebih saat Allura mengeluh sakit. Punggungnya yang dicakar berk

an sebe

aat yang bersamaan. Hal itu membuat Devan bingung sekaligus berkeringat dingin. Mena

" Beberapa detik terdiam karena kaget, Devan menatap kembali da

elakunya adalah dirinya sendiri, bukan sang kembaran yang selalu menjebak para perempuan di k

Devan. Ia benar-benar tidak menduga bahwa perempuan y

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka