icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Princess Avyanna

Bab 2 Nona yang Tak Diharapkan

Jumlah Kata:2023    |    Dirilis Pada: 26/01/2024

h riuhnya pesta dari para lulusan dari Akademi Halion. Sebuah akademi dimana

rmasuk Avyanna, putri Duke Amedeo yang telah menempuh pelajaran selama 3 tahun

dar minum-minum dan berbincang-bincang dengan teman seangkatan yang telah lulus bersama.

ang. "Pesta yan

ertarik. "Kalau bukan karena Ayah yang menyuruhku untuk d

Memperhatikan para bangsawan muda dan anak-anak oran

ilmu di Akademi Halion. Melainkan juga beberapa bangsawan d

da dengan gaunnya itu menangkap sosok pria setinggi 6'2 kaki berdi

Nizam El

g bernama Pervaiz. Sebuah negara yang berada di benua Sahra' yang dipisa

tan yang menawan. Surainya hitam legam dan mata cokelat gelap

n warna emas pada bagian dada dan pergelangan tangan. Untuk menutupi kakinya, dia memakai celana

setelah upacara kelulusan." Avyanna menen

dian berjalan mendekatinya dengan

ak ingin berinteraksi dengan banyak orang.

ahulu." Avyanna memutuskan untuk menghampiri Nizam yang juga tengah mengham

rok dari gaun ungu gelap yang dikenakannya. "Say

ya saya tidak ingin membuat seorang wanita menghampiri saya terlebih dahulu. Lebih baik say

Nizam, membiarkan pria itu mencium jemarinya yang dilap

salam pada put

pertama yang Anda dapatkan sebagai lulusan Akademi Halion tahun ini. Ini pasti sangat membangg

na lulusan terbaik tahun ini adalah orang luar neg

gat tenang. "Lebih memalukan lagi jika tidak me

Avyanna menjawabnya dengan cerdas. "Sudah saya

gkukkan tubuhnya untuk mendekatkan bibirnya ke telin

nda atas lamaran pernikahan yang saya ajukan seminggu

ia tidak nyaman didekati seperti itu olehnya. "Sudah saya katakan sebelumnya,

saya datang kembali dan menanyakannya sendiri? Karena saya sudah

atap lurus ke dalam mata Nizam yang berkilau, hampir kehilangan kes

kan gelasnya di sembarang meja. Tangan kanannya dengan cepa

ingai, sorot matanya terlihat tajam namun berusaha merayu. "Sekali lagi, tidak bai

_ __

Akademi Halion tiba di kediaman Duke Oryn. Setelah di

ucap Avyanna setelah d

yang telah memutih menoleh ke pintu utama. Netra b

a untuk menyambut kedatangan putrinya. Gerakannya

buruk hanyalah, Pangeran Nizam dari Kerajaan Pervaiz yang teru

ratan. "Ayah sudah menolaknya berapa kali, tapi dia masih

sor untuk keluarga kita jika kita menerima lamarannya. Dia juga menjanjikan kau tidak pe

tapi masih melamar, A

yang terkenal pemberani dan kuat. Mereka juga punya ambisi yang tingg

i. Tidak heran jika Nizam tidak berhenti dengan mudah untuk me

tranya yang begitu bersikeras." Avyanna menggeleng pelan, kesal berc

h sangat membanggakan jika bisa menikahi pangeran sekaligus pewaris dari

emeja hitam dan celana kain panjang berwarna putih. Surainya hitam l

begitu saja." Amedeo menggeleng tidak setuju. "Ayah tidak peduli pada hadiah

anna. Sesampainya di depan gadis itu, Jericho mencondon

ekspresikan bahwa dia tidak sena

suaranya, menegur Jericho kare

na dengan ibu jari dan telunjuknya. Mendekatkan wajah mereka, sorot

asakan kuku ibu jari dan telu

am pipi Avyanna. "Lagipula hanya itu hal membanggakan yang bi

buruk, Avyanna. Aku yakin Kak Hazael past

_ __

mbus dinginnya angin malam. Di atasnya, seorang pria bertubuh tinggi besar menunggangi kuda

pnya. Kedua tangannya yang kekar dengan sejumlah urat berwarna kehijauan menggenggam kuat tal

nya memasuki permukiman penduduk. Pria itu me

di malam hari, meskipun sekarang ini berada di benua Milan.

oleh wajah Avyanna yang merengut kesal saat dia menanyakan

lama untuk memberikan keputusan?" Nizam bergumam pada dirinya sendiri. "Bukanny

Apa informasiku yang mengatakan kalau dia a

untuk dapat memiliki Avyanna. Wanita tercantik seantero Kekaisaran B

julukan yang disematkan pada wanita itu. "Cantik namu

prianya?" Sebuah suara berat seorang p

s menarik tali kekang kudanya untuk mengara

nunggangi kuda jantan bersurai cokelat. Jika dilihat dari postur tubuhnya

erius itu. "Sepertinya dia perampok," pikirnya, masih dengan sorot m

juga memakai kain hitam untuk menutupi wajahnya sehingga

Pervaiz karena ratunya telah meninggal." Sosok itu tertawa ringan dengan nada mengejek. "Tidak mungkin bag

ng teracung padanya. "Jaga ucapanmu, bajingan kotor! Segera ti

ulkan keributan di kekaisara

ri kudanya dan menghampiri Nizam tanpa

Nizam hingga terlepas dari pegangan. Saat pedang itu mengudara, dengan cepat sos

wajahnya, menghindari ujung taja

Pangeran Nizam El-Pervaiz," kecam sosok berjubah hitam itu deng

a itu takkan pern

g karena dia memakai sarung tangan kulit saat berkuda tadi. Kemu

tu. "Cukup sudah aku coba berbaik hati padamu. Siapa kau b

tendangan Nizam. Pegangannya pada pedang rampasannya tidak ter

zam dengan kuat. Nizam pun terdorong mu

anannya menginjak kuat perut Nizam, sementara tangan kanannya kembali menu

saat, dia merasa gentar karena aura dominan yang dimiliki oleh pria i

, tanpa rasa tak

a menikah dengan bajingan Pervaiz yang terkenal gem

k hati untuk membiarkanmu pulang ke Pervaiz dalam keadaan hidup." Sosok bermata biru itu memb

almu, pangeran cabul! Kalau aku masih melihatmu disini, akan ku

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka