Pesona pembantuku
kami tiba juga di kampungnya. Jalannya kecil hanya pas-pasan
dengan singgah dulu di halaman rumah orang, atau jika bertepatan di semak-semak, ya dengan sanga
maklumlah biasa melalui jalan yang mulus di kota, malah disuruh
wabnya sambil memandang sekeliling.
?" sapa ibu-ibu di kam
ya dengan membala
u rumahk
terlihat sudah mulai lapuk. Aku pun lang
ak tergopoh-gopoh kel
sul anaknya yang baru saja keluar dari mobil
g sedang berjalan menuju kami. Wanita itu pun langsung m
setelah mengetahui bahwa putrinya dipulangkan kar
unya untuk menjadi orang yang sukses
emalukan seumur hidupnya. Sedangkan aku ... kembali tertawa riang den
. Ini sangat tidak adil untuknya. Yang di
anya pria kurus yang sudah
ahku, kebetulan saat ini adalah pergantian antara sore
aknya. Kemudian, aku pun mulai me
. Keluarga ini sepertinya sangat sederhana. Kamarnya tidak
bolongan kecil di dinding kayu ini. Di tempat inilah Sekar akan ti
ku mendadak
epersilahkanku duduk di atas tikar yang terbuat
mu ini siapa ya?" Pria ber
k!" Baru saja aku ingin menyahut, ta
k," timpal
al sendirian?" tanyaku, karena tak me
ngan menghisap rokok. Dia sempat menawariku, namun karena
h lagi?" Aku bertanya bagaikan wartawan saj
k mau punya
us masak sendiri, juga kesepian di hari tu
k memang tak berniat nikah lagi. Kare
u tergugu. Karena aku adalah s
am ya Mas. Soalnya kalau lanjut pul
aik besok pagi saja pulangnya, Sekar juga kasian kala
ekar tak akan kembali bersamaku,
sini pasti akan tau tentang kehamilan Sekar,