Pesona pembantuku
saya ya, awas aja kalau sampai hal itu te
k mungkin senekat itu," s
u mau di sini terus? Semakin lama
kan semuanya, Mas n
enuturannya. Memangnya apa yang akan ia la
ang kampung, Mas," pintan
bungnya lagi, tanpa menoleh ke arahku. Ada gurat
ng? Apa yang nantinya akan k
asnya, lalu menyusun pakaiannya yang ada
hati ada rasa menyesal, telah merusak masa de
an wisuda, dengan perut ya
ulang. Karena tak ingin menjadi
ngguh mul
ri tanggung jawab. Setiap bulan, aku akan
e
gatakan kalimat barusan? Perasaan ini berbeda.
jauhan, Mas. Jalani hidup masing-masing, dan buka lembaran
merasakan betapa
n aku,
*
it ya," ucapny
ih membutuhkan kamu, Sekar ..." ungkap Mia yang seakan tak rela be
aku akan main-main ke sini. Aku tak mungk
berpelukan
l menyembunyikan air mata yang menetes. Perasaanku sungguh tergugah kare
nya, jangan ngebut," pesan Mia
m mobil, lengkap dengan t
lam perpisahan, sambil menyeka
hkan pandangan. Ia menoleh ke samping kiri te
ng sedang ia pikirkan. Mimik wajahnya muram, t
nggak?" tanyaku m
sahutny
nanti dedek bayinya kekurangan
tau nggak!" ketusnya, kini dia mulai berani terhadapku.
ku langsung berhenti saja di ru
ir, mungkin karena kesal deng
an stir mobil ke resto
anya diam saja di dalam mobil, se
aku sal
langsung berjalan membukakan
ngsung bergerak.
saja boleh nggak? Untuk yang terakhir kalinya sebelum
terenyuh mendengarnya. Ada perasa
eh ngomong sembarangan, apalagi bilang tentang perpisa
suk, udah laper
Aku bertanya sebelum
i Mas saja d
a kalau hari ini makan
ngikut aja
*
h terhidang di atas meja.
aku ya,
nya. Aku pun tak sang
u kusuap ke dalam mulutnya. Dia begitu menikmati. Tak sengaja ke
u candu, dan ta
tap lekat kedua iris hitam itu. Tak peduli orang-orang bany
gangguk cepat tanda mau. Suapan dari tangannya begitu
at jauh berbeda jika di bandingkan dengan
dupnya, hingga ia lupa ada seorang suami yan
selesai makan. Saatnya un
yang menanyakan kami berada di mana sekarang. Dengan singkat kujaw
h lagi ya?
jam lagi lah