icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Proyek Villa di Kaki Gunung Slamet

Bab 5 Rambut di atas pohon

Jumlah Kata:1180    |    Dirilis Pada: 28/01/2024

Tak lama kemudian pintu terbuka. Se

laki itu dengan t

gurus pembangunan vila di desa ini. Sampean Pak Usman, kan

ana? Kok sendirian?" Pak Usman menerima j

ok atau lusa baru dia bisa kesini,"

r lebih enak ngobrol

up," tolakku sambil tetap berdiri. Pak Us

h, silak

hu tentang rencana pembangunan vila di ujung desa ini. Saya merasa ndak sopan kalau ndak ijin Pak Usm

lahkan. Mau

pi sekali? Saya jarang

ejenak sambil menar

masuk ke dalam lagi. Di sebelah sini kebanyakan penduduk yang sudah tua-tu

beneran, Pak?" lanjutku penasaran. Pak Usman terdia

kecil. Dia sangat menyayangi anak-anaknya hingga rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan m

u ingin menanyakan lebih banyak, t

k sedih. Saya hanya ingin tahu karena pama

dengan rumah almarhum Jangkung. Sebenarnya, siapa pemilik proyek pembangu

da sesuatu yang ganjil dan misterius ketika Pak Usman sendiri t

in besok atau lusa pemilik vila itu akan muncul. Kalau ada perkembangan

asaran ingin mengenal dan berkenalan dengan orang itu. Aku sudah lama b

si dulu," pamitku samb

alkan rumah Pak Usman. Aku ingin mampir ke

yaran, aku segera beranjak pulang ke gubuk. Lagi lagi di perjala

orang pria tampak berdiri di samping jende

mengesampingkan hal tersebut dan melanjutkan perjalanan. Saat ini, belum waktunya

uk. Suasana terasa agak aneh, tidak ada hembusan

u gubuk. Sambil berjalan, aku melihat sekeliling

k menggangguku," gumamku

giku, bahkan aku pernah mengalami yang lebih mengerikan. Yan

barangku di sudut ruangan. Aku terkejut meliha

jumput rambut tersebut dan meletakka

ambil meniup rambut tersebut. Ingin

ndiri. Aku mengepalkan tangan, dan sesaat kemudian ada

il menekan kuat. Tiba-tiba angin bertiup kencang, membuat pohon-pohon di sekitar

n setelah itu aku kembali mengep

gh

eketika

a mata yang mengawasiku dari kejauhan. Namun

takkan rambut itu di atas lantai lalu m

Aku mengambil rambut-rambut tersebut dan

n membakar semua rambut itu. Aroma yang sangat tidak seda

bil membaca ayat suci Al-Quran. Asap itu seolah bergerak menuju ke ar

untuk mencari rezeki. Jangan paksa

il ku putar-putar sedikit. Tanganku mengepal, siap

an mengganggu jika mereka mau. Hanya saja di siang

ganggu t

sedikit demi sedikit. Akhirnya keadaan kembali seperti semu

dia?" gumamku sembar

ebat dan kelihatan jelas pohon-pohon yang tinggi da

dah yang aku bayangkan. Pasti akan ada

anda biasa yang memang aku tak suka. Aku mengabaikan perasaan dan pikiran yang m

gguan apa-apa. Selesai solat, aku kembali menuju

akan sepotong roti. Untuk sore dan malam ini, ini saja rezeki yang ada un

an di sekitar area pembangun Vila ini. Suasana mulai ter

i pohon yang berdiri tegak, aku melihat se

tu persis rambut wanita yang di ikat. Meskipun suasana

a di

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka