icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kubalas Suamiku dan Maduku yang Benalu

Bab 6 Keributan dimeja makan

Jumlah Kata:1224    |    Dirilis Pada: 13/01/2024

lu," pintaku kepada putriku dan lekas mengambil beberapa piring

u?" Nela putriku, kembali bertanya kepadaku, aku menoleh

segera aku meraih piring untuk menyiapkan lauk

eng Ibu!" girang Nela, sebelum mulai menya

? Ada ayamnya, Nak!" kutunjukan sayur sop yang berisi poto

nya, memintaku untuk memberinya sayur sop dengan potongan ayam, ya

ku melihat, Nela putriku tersenyum begitu bahagia, setelah akhirnya dapat men

Nela rasanya tidak mau berhenti memakannya," begitu polosnya putriku, aku ya

nti ibu akan mengambilkannya," aku juga ikut mengambil lauk dan nasi dan meletakkan di atas piringku

Bugh

ketuk keras dari depan dengan suara keras, seolah seseorang berusaha merusak pintu rumahku.

gh

gh

g mengetuk itu adalah bapak yang baru pulang," ku tatap putriku sesaat yanv Nela b

intip dari balik jendela rumah melihat siapa ya

aru saja pulang ke rumah, dengan kaki yang terangkat kemb

gh

gh

gh

an!" Teriak Mas Iqbal dari luar rumah, terdenga

intu untuk Mas Iqbal masuk. Tidak ingin jika membuat Mas Iqb

kl

p, yang berdiri menyambu

i pintu, apa kamu sengaja biar Mas tidak pulang ke rumah?" cerca Mas Iqbal dengan menatap marah ke arahku, aku yang m

ng akan masuk tanpa sepengetahuan Dinda, Mas!" pungkas-ku menjelaskan kepada Mas Iqb

Mas mau masuk," Mas Iqbal mendorong paksa tubuhku, yang hampir saja te

alah Dinda, Mas?" dengan mengusap dada, mataku merah menatap tanya ke arah Mas Iq

nganmu dan memiliki istri miskin sepertimu!" sergahnya dengan marah, yang kemudian berjal

hong! Kamu sengaja ingin menguras uangku, Dinda! Dengan mengatakan jatah uang belanja yang aku berikan telah habis, jika iya, dari mana kau bisa mema

njelaskan dari mana asalnya semua makanan yang tertata rapi d

tidak akan mungkin sanggup bertahan selama seminggu, Mas. Ini adalah makanan pemberian d

an Putri makan dan itupun karena Dinda berhutang beras dan Mie di Mpok Inem," ucapku dengan beruraian air mata, bibirku bergeta

jah, dan segera berjalan mengambilkan piri

bertiga, Mas. Jika ada sisa mungkin bisa Dinda Panaskan untuk makan esoknya," pungkasku, yang kemud

bal menghentikanku, yang seketika membuatku ter

bertanya maksud dengan perkataan Mas Iqbal yang m

jika Mas pikir makanan ini tidak halal," jelasku, namun Mas Iqbal malah tidak mengindahkan perkataanku, dan bertinda

atapan tanya melihat kelakuan Mas Iqbal, saat melihat Mas Iqbal yang mengambil semu

k mendapat makanan dari Kelurahan sehingga Mas tidak bisa memberikan ibu dan adik Mas makanan, jadi makanan yang diberikan Ibu M

tuk mengambilnya dan memberikannya kepada Ibumu!" teriakku menggelengkan kepala, membalas perk

ak mengerti denganku yang jarus makan sdengan berlauk garam!' Pikirku

an

gitu maksudmu?" sergah Mas Iqbal dengan marah, dengan membanting piring yang ada di depannya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka