Benih Sang Paranormal
pan Intan. Intan tidak menjawab pertanyaan yang diberikan Satria, dia justru meletakkan sebuah benda pipih yang memperlihatkan
Intan yang masih terduduk di tanah sambil menangis. Perlahan Intan mulai berjalan ke arah mobilnya yang terparkir tidak jauh dari tempat itu sambil dibantu oleh beberapa orang. Hanya penyesalan yang ada di hati Intan, sesaat Intan mulai teringat akan rayuan Satria malam itu. "Apa benar kamu ingin melepaskan ilmu hitam yang ada di tubuhmu?" tanya Satria saat mereka sudah masuk ke dalam kamar hotel. "Iya, aku ingin seperti perempuan lain yang bisa memiliki seorang suami," jawab Intan yang sudah duduk di sebuah kursi. "Kalau begitu, malam ini kamu harus mau melakukan hubungan suami istri dengank,." perintah Satria sambil mulai memegang tangan Intan. " Tidak, aku tidak mau berhubungan badan dengan laki-laki. Aku hanya ingin kau menyembuhkan aku dari pengaruh ilmu hitam," jawab Intan sambil berdiri dan berjalan menjauhi Satria. "Aku tahu, dan salah satu syarat melepaskanmu dari pengaruh ilmu hitam adalah dengan berhubungan intim. Karena dengan begitu semua makhluk gaib yang sudah bersarang di tubuhmu akan langsung pergi dan kembali kepada tuannya." Satria menjelaskan syarat untuk melepaskan lmu hitam dari dari dalam tubuh sambil berjalan mendekati Intan yang terlihat ketakutan. "Apa tidak ada cara lain selain dengan berhubungan intim?" tanya Intan yang terlihat semakin gugup. "Tidak ada, semalam aku sudah melakukan semedi untukmu. Dan menurut makhluk yang ada di dalam tubuhmu hanya ini jalan satu-satunya membuat mereka keluar dari tubuhmu," jawab Satria sambil memegang tangan Intan. Intan yang memang ingin sembuh dari penyakitnya, dan pengaruh ilmu hitam yang selama ini ada di dalam tubuhnya mulai menerima keinginan Satria. Perlahan Satria mulai mencumbu leher Intan dengan lembut, hingga membuat Intan menutup kedua matanya. Desahan kenikmatan dari bibir Intan terdengar jelas di telinga satria. Perlakuan lembut Satria kepada tubuh Intan ternyata mampu membuat wanita berusia 30 tahun itu seakan terhipnotis. Hingga sampai di suatu puncaknya Intan menjerit kesakitan, sebuah darah segar pun keluar dari area kewanitaannya sebagai tanda robeknya kesucian yang sudah di jaganya selama ini. Intan yang saat itu sedang m