DIA MILIKKU!
tenang. Terdengar keributan yang tidak biasa. Suar
ara seorang pria paruh baya terdenga
rintih seorang wanita m
g di buka, dengan keras d
asih muda, keluar dari rumah. Di depan pintu dia langsung mendoron
jerit gad
h mendorong tubuhnya. Dia menangis. Gadis muda itu terus
ahnya dengan keras, "Masukkan semua b
an kepada wanita yang ada di dalam rumahnya, untuk melakukan perintahnya. Dia sangat marah
a oleh wanita yang diperintahkannya. Dia kembal
nada suara yang lirih. Si gadis
ang dia bawa ke arah putrinya, "
ya, karena kesalahan yang telah dia buat sendiri. Kebodohannya yang memp
ya lagi. Wanita yang berada di dalam rumah, hanya bisa menghela napasny
," ujar wanita ya
t pergi dengan dia?" tawar Kas
tunya. Apa kamu tega, membiarkan anak kandung kamu hidup terlunta-lunta. Mana
gan pernah membantu apapun yang terjadi. Biarkan dia dihukum seperti i
i lima tahun yang lalu. Ibu kandung Karlina meninggal delapan tahun yang lalu. Minarah san
ngsut berdiri dari duduknya. Dia mengambil tas pakaian yang dilemparkan oleh
usia sembilan belas tahun. Dia terus berjalan. Tanpa tuj
seorang pria paruh baya yang me
a balik bertanya kepada pria yang bern
ke mana?" Kembali Bahar berta
ri," ucap Karlina. Sebenarnya Karlina juga tidak tahu m
Ini kamu pakai," tawar Bahar kepada ga
. Dia langsung menyambut helm, ya
i belakang Bahar. Tas pakaiannya dia asuh di pangkuannya
?" tanya Bahar kepada Karlin
Dia tidak tahu, harus menjawab pergi ke mana
ukan sampai di usir, Kar
aib yang kini dia alami. Bahar yang tidak mendengar sahutan dari Karlina, akhirnya juga mem
menyerahkan helm yang dia pakai. Dia berg
l bertanya kepada dirinya sendiri, "Ap
sa sakit yang dia rasakan. Dia memilih duduk di sebelah seorang wanita paru
di sebelah Karlina menatap
lirih Karlina men
ahnya semakin pucat, karena menahan sakit yang luarbiasa. "Ya Alla
zhim!" teriak wani
tiba-tiba pingsan dengan tubuhnya meluncur ke depan. T
ntunya. Tiba-tiba seorang pria dewasa menyerua
kit," perintah wanita paruh baya it
nya ke arah parkiran mobilnya di terminal. Kedatangan Rahmat ke te
ya, ya," ucap Rahma
suk dan duduk di dalam mobil. Rahmat mengangkat
um saja ya, Bu," tawar
wanita yang berusia sekita
sakit umum Saiful Anwar. Selang sepuluh menit kemudian. "Astagf
Rahmat yang kaget men
rah mengalir di kakinya!" seru
i di depan Instalasi Gawat Darurat. Rahmat segera keluar dari mobil, mendatangi tim medis d
Karlina. Tim medis segera mengangkat Karlina ke atas ranjang pasien
t yang melihat ibunya terpaku, mena
da putranya. Dia segera keluar dari mobil
al?" tan
yaran administrasi perawatan Karlina di IGD. Dia menemu
Rahmat, hal yang dilakukan ibunya adalah hal b
," ucap perawat wanit
perawat. Rahmat juga mengik
pasien Karlina?" tany
jawab Rohanah
isi hamil," ungkap dokter me
anah dengan nada s
ngannya tidak bisa dipertahankan. Anak
gfiru