Cinta Dibawah Langit Senja
muda zaman sekarang ditambah dengan celana kargo berwarna hitam menjadi andalan style untuk kencan malam ini bersama Wira. Make up tipis dengan rambut yang digerai dan jam tangan mewah m
anya. Wira hampir tidak berkedip sedikit pun dan tidak bisa memalingkan wajahnya dari April. "Kamu cantik A
il berkata, "Silahkan masuk tuan
an manusia yang sedang dimabuk asmara ini. Saling memandang lama kemudian tersenyum hingga tertawa bersama adalah bahasa cinta milik ki
gan sangat erat, kemudian dikecup berkali-kali. April syok melihat si
April dengan senyuman tipis dan tangannya masih dikecup manja oleh Wira. Seketika saj
bersediakah engkau menerima cinta dari pangeran Wira ini?" Deg! April yang mendengar pernyataan dari Wira seperti tersambar petir
nya langsung memberhentikan mobil dan memeluk April dengan begitu eratnya. "Aku akan jaga kamu sampai kapan pun, menyayangimu dengan sepenuh hati, aku janji!" bisik Wira
ngan bunyi terompet yang nyaring. April tersenyum lebar melihat makanan mewah dan iringan musik biola yang sudah disiapkan dengan begitu sempurna oleh Wira. Tidak hanya itu, Wira juga memberikan buqet bunga mawar merah kepada April, sangat begitu harum seper
kan lebih menjual suasananya, dibandingin
kita berdua aja yang tau, walaupun suasananya agak gelap" balas Wira. April tersenyum mendengar jawaban
i menjadi malam terindah April di sepanjang hidupnya. Cinta pada pandangan pertama kepada Wira, kencan pertama kali dengan seseorang lelaki yang dicintai, memang me
in aku pulang, hati-hati ya
ke April. April tahu apa yang akan dilakukan oleh Wira,
langsung keluar dari mobil. Wira pun pamit tanpa singgah t
at tentang apa yang terjadi malam ini. Respon mama dan papa di luar dugaan Apr
begitu sopan. Aku suka sama Wira pa, aku sayang sama dia, aku udah kenal dia sejak lama. Apa aku gak boleh pacaran?" Mendengar perkataan April, papa terdiam dan mama muncul di tengah mereka berdua. "Papa bukan melarang kamu untuk pacaran sayang. Dia cuma takut kehilangan kamu kar
k akan pernah ada waktu untuknya dan juga takut kehilangan. Pikiran April ramai seperti riuhnya angin malam hari ini. Air matanya jatuh tak terbendung. Menjadi anak semata wayang memang tidaklah mudah, harus selalu ada 2 sua
-tiba terdengar suara ketokan pintu muncul dari luar dan mengaget