Ibu Mertuaku Penuh Drama
rt
antunya yang kerjain, mana sendirian lagi nggak dibantu, Nggak nyangka ya ibu mertuamu
lam dandang kukusan juga mengangkatnya, kemudian membantuku menyusun kue yang sudah masak dalam
an sama kamu aja. Biar nanti ibu-ibu yang lainnya juga Saya k
bertanya. "Ini
ya dan setelahnya ia menelpon anaknya untuk membawa kue bebongko ke dalam mobil.
*
" Dari luar kamar kude
ah Mas Didik terlihat cemas. Dengan malas aku ke luar
luh ribu itu Hahhh, masih lagi mulutmu tumpis bicara sama Ibu Trisno kalau kamu yang buat kuenya dan
rusnya dia juga tahu sepandai-pandainya menyim
gi buat kuenya. Dia menemani aku selama tiga jam sampai kue itu selesai. Makanya dia tau kalau aku yang
rus kamu hanya bantu-bantu bungkus." Ibu masih tak mau kalah
bilang yang nggak pernah terjadi, kok Ibu nyuruh aku untuk berbohong di depan
elalu mengajarkan aku untuk selalu berkata jujur, tapi herannya malah dapat ibu mertua yang selalu dr
*
adik Mas Didik yang terakhir masuk ke dalam kamar tanpa permisi dan tanpa melepaskan sep
asuk ke kamar kakaknya yang sudah menikah tanpa mengetuk pintu dan setelah itu mengambil pakaian Mas Didi
ru saja mau masuk ke dalam kamarnya
ik, Seharusnya sebagai orang dewasa yang sudah tamat sekolah seharusnya kamu ng
nya juga kami begitu. Kenapa sekarang baru
hatmu masuk kamar dan ambil b
ebiasaan begitu, Aku juga sering pinjam baju Mas Purwanto, Toh istrinya
tetap saja apa yang kamu lakukan itu tidak sopan, aku t
bu-ribut." Ibu
ah protes. Orang pinjam sebentar juga kok, bukannya Iwan minta juga."
yang pinjam barang Mas Didiknya tapi Didik juga sering pinjam-pinjam barang
pakai sepatu langsung ke kamar, aku ini seperti benda mati yang tidak dihargai s
ni, bukannya bersyukur malah ngelunjak kamu... Kamu itu cuma numpang di sini jadi jangan sok
diri kalau lagi menumpang di sini... Kamu Iwan ambil saja apapun kepunyaan Mas Didikmu, karena dia saudaramu dan jangan ped
datang dari kebun, segera mengham
gga. Apa Ibu nggak capek marah-marah terus ke
lohh Pak, Cuma gara-gara baju Didik dipinjam Iwan, dia langsung ngamuk kayak orang ku
m, dia marah pasti ada alasannya, sekarang jelaskan Mayan
dia terus, Pak. Lama-lama jadi kebiasaan. Sudahlah lama-lama ngomong sama kalian, malah
aku juga biasa pinjam bajunya," Mas Didik pun turut membela Iwan. Aku hanya diam saja malas menanggapi. Dadak