Pembalasan Pada Keluarga Mantan Calon Suamiku
pauk di meja makan. Sebentar lag
a pada sang ibu yang sedang m
u gandeng Mbah
ya ia memapah Abidin yang tampak kesulitan berjalan. Usianya yang sudah terlampau tua, ditambah lagi k
ke mana aja kamu?" tanya Re
pat Meta sekarang kerja. Katanya l
anggilan in
u juga dua har
karang jadi kerja sama Bi Ina,"
u?" Azzalyn menghe
pasar. Padahal kamu masih mu
apa lebih baik kerja jadi penyanyi di
!" Renita yang awalny
rjaan. Lagian kan cuma sementara. Jualan sayur di pasar juga nggak masala
kamu nggak
di pasar itu penghasilannya lebih
jualan sayur. Jadi, apa kamu berminat alih profesi? Jualan sayur aja?" Reni
memuji orang jualan sayur, trus di suruh jadi tukang sayur
*
telinganya pada mulut sang kakek. Karena Abidin tak lagi bisa bicara dengan jelas, membuat Azza
. Atang ... Ini..."suara Abid
ada ibunya. "Tadi siang ada ya
melipat pakaian. Dia memang suka melipat pak
lang pertanyaannya. Dia b
ng datang
a dia k
ng memint
u meminta maaf? Apa dia pantas dimaafkan
dari mana ayahnya tahu kalau tadi siang ada Krisna datang
ah dari sini Bu!
tak. "Ke-kena
urusan dengan mereka. Jangan sampai hidup kita yang selama ini damai, jadi nggak tenang karena mereka. K
erlu banyak biaya. Trus gimana dengan kerjaan k
h dulu dari mereka. Kan Ibu sendiri yang bilang, kalau Tante Riska itu orang yang menghalalkan segala c
kita tetap di sini Azzalyn. Krisna nggak
kiti dan mencampakkan Ibu seenaknya. Jangan jadi orang bodoh Bu! Nggak semudah itu seharusnya Ibu memaafkan dia. Tante Riska dan Oma Narti emang jahat, tapi lebih jahat dia. Ibu tahu kenapa? Karena Tante Riska dan Oma Narti itu orang lain, yang memang bisa saja berbu
alyn
g ke sini lagi? Apa dia minta Ibu untuk kembali sama dia? A
i menjawab, taku
u lebih memilih mengikuti perasaan Ibu daripada logika dan akal sehat, silaka
eharusnya ia semudah itu luluh. Seharusnya ia lebih memikirkan masa depan Azzalyn
akan ke rumah Paman Bandi, mau bilang berhenti kerja sekalian mengambil uang gaji Ibu yang sebagian ditabung padanya."
*
yn baru berumur 2 bulan, Renita datang memohon pekerjaan. Karena iba, Bandi memberi kesempatan pada Renita, dengan tugas mengurus ika
Azzalyn ingin cari suasana baru katanya," ujar Renita tak kalah sedih. Bagaimanapun, Bandi
ambil gaji da
ambah-tambah uang
ah ada yang
beli, beliau memang sudah la
tahu mau pin
encari informasi tentang tempat ting
ngannya. "Ini uang yang kau sisihkan selama beberapa tah
sihkan uang gajinya setiap bulan, sejak Azzalyn lulus SMA. Meski tiap bulan yan
riku untukmu, sebagai ucapan terima kasih karen
ini. Seharusnya aku yang berterima kasih. Jan
kuanggap anakku sendiri. Ini kuberikan untuk dia menikah nant
menyerahkan uang dan menggenggamkannya di tangan Renita. Terasa ta
rangkat, singgahlah dulu ke sini." Suara Bandi bergetar. Reni
terakhirku kerja," kata Renita di sela
esampainya di sana ia melihat Karyo, karyawan
ku izin sebentar ya Mbak,
tikan pekerjaan Karyo. Karyo melesat
upanya sedari tadi sudah memperhatikannya. Seorang wanita berpenampilan layakny
Reni
ska