Janda Sebelah Rumahku
ah berdandan rapih, bahkan Mona pun terlihat sudah dimandikan dan memakai ba
s dengan senyuman cerah nya. Mengetahui isi pikiran istrinya, Ia pun segera melanjutkan.
khirnya suaminya itu setelah beberapa bulan gaji an juga, jadi Erika tidak terlalu terbebani membayar banyak kebutuha
eluar rumah dan memergoki ke arah mereka. "Wah kalian mau ke
gak jalan-jalan bareng kelua
ka hanya tersenyum dan diam tidak menanggapi karena bingung sendiri. Ia lalu melirik ke a
gitu," tawar Dimas berbaik hati, padahal di dalam hati ada
laki-laki tampan itu. "Enggak ada Mas, g
ll terbesar di Kota itu. Seperti biasa, di sana selalu banyak pengunjung membuat suasana
mas pun ikut melihat nya. "Kenapa, kamu mau beli dress itu? Kayanya gak akan muat dipakai kamu, be
nya dengan si janda itu? Dimas yang gelagapan pun segera membela diri. "Ma-makdud aku, bada
fakta. Namanya juga pernah melahirkan, apalagi bayi nya juga masih satu tahun, jadi badan nya belum berangsu
eka belum punya banyak baju untuk ukuran bayi itu di usia sekarang. Erika pun setelah percakapan menyakitkan suaminy
Erika sampai mengucek mata nya khawatir salah lihat, tapi wajah yang mirip Ferdinand itu tidak berubah. Kebetulan posisi nya
atau jangan-jangan istrinya lagi?" Bat
uk
ayar ke kasir, terus kita lanjut makan, aku udah lapar," kata Dim
h menghilang. Tidak mau terlalu memikirkan nya, Erika pun segera membayar beberapa baju dan
buat nostalgia karena dulu saat pacaran pun pernah beberapa kali kesini. Mona terlihat ny
au kita beliin juga untuk mbak Rant
tuk apa? Bukannya tadi juga dia gak nitip ap
gasih makanan ke kita, anggap aja ini balasannya, biar dia juga nyobain makanan enak ini
g baik harus saling berbagi. Tetapi Erika tidak bohong, di hati kecil nya merasa sedikit cemburu kare
sekalian bayar makanan nya," ucap Dimas lalu beranjak dari duduk
rika pun segera masuk ke rumah nya sambil menggendong bayi nya, sedangkan suami nya minta izin u
Namun sayang nya setelah selesai beribadah, suaminya itu belum kembali juga. Jika dihitung sudah m
ya yang ekspresi wajahnya terlihat berbinar senang. Saat berpapasan dengannya, senyuman di bi
ja." Erika yang tidak tahan pun memuntahkan rasa
di luar aku sempat ngobrol sama Pak RT, kayanya aku bakal sering ngeronda deh soaln