icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

RAHASIA ISTRIKU

Bab 6 Khilaf Saat Mabuk

Jumlah Kata:1272    |    Dirilis Pada: 15/11/2023

e arah yang sama. Kebetulan sofa itu ada di depan jendela

encakar langit membuat keduanya tercen

ambil dua kaleng soft drink yang ada di

er bener-bener sungkan dengan wanita cantik

uat tidak baik kepadanya. Namun, sejena

s senyumannya terlukis dengan baik di bibir

lkohol?” t

a kebali bertanya. Namun, ia sudah menduga jiwa pria i

sa kalimat Melissa terlalu polos untuknya.“Beberapa bulan ini, gue pemabuk ber

esehatan lo, ini cuma saran ya, bukan p

tu selalu mengatakan hal ini kepadanya. Meski

ntuk langsung berhenti, gue bener-bener ngga

itu, tetap butuh proses Oliv, semua tergantung juga, niat lo ingin be

ampaikan selalu memiliki makna yang he

elissa sedikit kepo, ia memandang beberapa tempat belum ad

, baru pindah kampus dari Surabaya,” tutur Oliver dengan sant

ndangannya juga bagus dari atas ini,” puji Melissa.

ratan, lo bisa tinggal di tempat ini selama apapun lo mau, gue juga mera

ntaannya, tapi ia juga tak bisa memaksa M

u, ia juga tak boleh langsung menyetujuinya,

enghargai bantuan lo,” kata Melissa mel

ungkan, anggap saja rumah lo sendiri.” Oli

a di depan pria setampan Oliver. Meski ia belum tahu bagaiman

e berterima kasi

membantu,” sahutnya. Lalu ia bangkit dan memandang kota

a tahu jika wanita sudah lelah sekali, rau

di sofa aja,” ujar Oliver sete

yang tidur di ranjang,” protes Melissa. Oliver

, dan harus diperlakukan sebaik-baiknya, pribahasa itu udah ada sejak gue

Melissa akhirnya menerima. “Eh, lo pinter banget kelahi, apa lo mantan tent

yang menggoda, pria itu langsung men

ela dirinya selevel aku, aku hanya remahan rengginan

mempercayainya. Sebenarnya Melissa sudah mengetahui semu

inang ya,” Melissa ikut

alu Melissa memalingkan wajah ka

lu mencari informasi tentang lo, OLIVER HANS,” u

*

bar terkenal di Jakarta. Ia juga merasa bosan dengan

uga pertama kali ke si

unci mobilnya kepada bagian keamanan bar. “Bukan hal

g, meskipun nggak minum

tkan di lengannya. “Ini jauh lebih aman buat lo,” ucap Oliver. Melissa te

endominasi di sana, semua kalangan berada di tempat itu, bahka

engan sopan. Bartendernya pun memb

rnya tak ada niat untuk minum, tapi ia mengha

a, pandangan Oliver tersita oleh sekelo

menyiksa Melissa. Ia menduga jika mereka ke

menutup wajah Melissa ke dalam pelukann

pa Oliver bertindak demikian, ia hanya m

menjelaskan apapun kepada Melissa mengenai pria-pria tadi di ba

ngkap lo masuk ke bar itu, gue khawatir jika sampai lo

ritahu gue soal itu. Hampir aja

lo bersama gue, lo adalah

ke kamarnya. Oiver mengambil tiga bir di kulkas, ia meras

alak. Ia terkejut melihat Oli

tersenyum dan menghara

nmu Oliv, entar kamu bisa mabuk lo,”

gin minum. Itulah caranya untuk bisa melupaka

er yang tampan. Begitu juga dengan Oliver yang mulai merasa pusin

g menatap, perlahan Oliver mendekatkan wajahnya ke muka Melissa. Ti

uh gairah. “Gue kangen sama lo, kangen banget,” ucap Oliver setel

t, Melissa terpaksa membalasnya karena dia juga ikut

ikan,

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka