icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jerat Cinta Suami Manja

Jerat Cinta Suami Manja

Penulis: Hortensia
icon

Bab 1 Bekas Merah

Jumlah Kata:1463    |    Dirilis Pada: 10/11/2023

ng tidak terlalu besar itu. Tangan kanannya menenteng tas selempang berwarna cok

sepeda motor yang lewat menerangi tubuh semampai perempuan itu. Setiap kali

henti tepat di tengah-tengah jembatan. Memegang erat pagar jembatan yang tidak

a seketika. Ia lontarkan semua marahnya di pi

orang yang udah bikin perjodohan konyol itu!" Bib

mbatan yang memiliki lebar tidak lebih dari satu telapak orang dewasa.

tiba-tiba muncul. Di bawah jembatan tidak bisa ia lihat jelas karena minimnya cahaya. Ha

eloteh orang rumah yang melulu menyuruhnya mengiyakan pernikahannya. Mana ada A

g pria yang sama sekali belum dilihat batang hidungnya. Kay

membungkukkan badannya, dia menoleh pelan-pelan ke belakang. Ber

nnara masih dalam pilihannya. Dia telan ludahnya kasar, mengembuskan

riakan seseorang dari belakangnya. "Hei! Mau ngapain kamu?" Suaranya terd

ara menoleh sedikit,

is." Dia menatap sendu Annara yang masih ada di atas pem

ikir dengan kelakuan manusia jaman sekarang. Annara mengulum bibirnya, dia berde

duit, gak waras nih orang!" Refleks tubuhnya menoleh cepa

a itu menapak besi pembatas. Annara terpejam erat, semua bayangan masa lalu tiba-t

endiri. Annara akan menemui ajalnya. Rasanya dia terhempas, belaian angin lembut ia rasakan

kencang suaranya terdengar. Tubuh Annara jatuh!

suara. "Aku-aku mati? Tapi, sejak kapan s

a lelaki tadi, terasa ada di sekitar tubuhnya yang jatuh. Samp

Sial! Annara mengutuk dirinya sendiri, dia bukan mati, melaink

ia menepuk-nepuk jaket panjangnya seraya tersenyum kikuk. Tangannya

Toh, dia sebenarnya belum siap dengan semua ini. Masih ada impian yan

n dengan tubuh pendek Annara, di keremangan malam yang sunyi. Mereka

nara berdiri. Tidak bisa gadis itu lihat jelas bagaimana rupa laki-laki ini

, teman-temanku sudah menun

yang entah munculnya dari mana ini. Alhasil, Annara mengambil tasnya yang tergelata

pada pria di depannya. Disambar cepat oleh pemilik telapak besar nan berjari panjang itu. La

hat punggung bidang yang melenggang di depan sana. Semakin dekat jarak Annara dengan kedai be

mnya tampak sempurna menempel pada kaki panjangnya, jaket parka abu-abu menghia

meja sedikit lebar yang menarik perhatiannya. Meja itu dipenuhi dengan pir

da lelaki di samping Annara. "Lha! Kau balik lagi tapi sambil

pas jaket parkanya dan menyodorkan lembar uang yang telah diberikan oleh Ann

ah malu-malu," katany

i sebelah lelaki tadi, meskipun tetap menjaga jarak agak jauh. Annara tersenyum m

depan kedai. Langkah kaki dari dua orang memasuki kedai kecil ini. Annara tidak peduli, dia ba

ang amat familier di telinganya. Perlahan-lahan Annara memutar, melihat siapa orang i

al cariin." Dia mendekati Annara, rambut pendek wanita itu terguncang sei

ahu apa-apa. Padahal, yang ia rasakan saat ini adalah kecemasan kare

na, Annara. Kamu sebe

lagi kalo mau! Aku gak mau Tante. Oh! Asal Tante tahu,

Membuat reaksi kebingungan orang-orang itu. Tidak terkecuali lelaki ini, d

Juga mau lihat rupa menantu nanti, jangan bikin orang tua kamu sedih, Nak." Blak-blakan

ng harus ia lakukan sekarang? Dengan solusi apa Ann

a itu. Pasalnya, Annara menelan ludah berulang kali. Kemudian, dia mendekatkan wajah nya

itu. Membuat merah padam wajah keduanya. Satunya membelalakkan mata, sementara si ga

nganga, dia menyesal menatap laki-laki yang berwajah datar tanpa eksp

menancap pada telapaknya sendiri. Bibir tipis yang ternyata memiliki tahi lalat kecil

an? But, her lips so sof

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka