Petaka Bertemu Dosen Galak
s. Dia sibuk membereskan barang-barang yang harus dibawa karena secara mendadak saat sarapan bersama tad
anya adalah lelaki terbaik penuh tanggung jawab, dewasa, dan tampan itu, tak ada secuil pun berniat me
an intruksi kepada Arlyta agar dia dengan segera mungkin menyelesaikan pekerjaan. Ugh, ta
gusirmu, rumah ini selalu terbuka kapanpun Caca inginkan," ucap
tersenyum tanpa mengatakan apa-apa. Namun, Arlyta tetap melakukan hal yang sama, memeluk dan
kali meminta maaf kepada sang ibu. Tanpa Nando ketahui, dibalik permintaan maaf itu sebenarnya tersimpan banyak cerita masa lalu yang mere
nmu, perlakukan dia dengan baik, arahkan kalau memang dia melakukan k
k diramaikan oleh pembawa acara yang sejak tadi terus berbicara dalam radio. Selain mem
icaraan apa. Sedangkan Arlyta fokus melihat jalan, sekilas introsp
dirindukannya. Setetes air mata merangsek keluar yang segera ditepis karena tak mau terliha
nya di kamar ini," ucap Nando menjelaskan bagia
rjakan sendiri," rajuk Arlyta yang merasakan badannya sangat pegal karena sejak tadi belu
ng-barang berat dari mobil ke sini," jawab N
a Arlyta baca dalam novel, seorang suami itu tak akan membiarkan istrinya kecapaian. Ah, sudahlah mula
atas kasur yang terasa lembut. Tulangnya terasa rontok karena suaminya sudah mewanti-wanti agar kekacauan yang disebabkan barang-
u sudah makan." Nando berlalu setelah mengajak Arlyta
kan kakinya bergerak ke ruang makan karena tak b
ngawali pembicaraan yang membuat mata Arlyta seketika segar
is ataupun menggunakan pakaian yang memperlihatkan lekuk tubuhmu, dan juga
Dia menyadari bahwa selama ini seringkali lebih berada di luar rumah, bukan karena lebih senang keluyuran, itu hany
lebih senang gaya pakaian terbuka, tapi itu masih sopan untuk dipakai ke kampus. Bahkan, selama
ahkan tak pernah sekalipun dirinya berpacaran. Kalaupun berkumpul dengan lawan jenis, baru tiga bulan belakangan ini
a ini pembuat onar ya, Pak, tapi tenang aja saya orangnya gak suka macam-ma
era diistirahatkan. Namun, Arlyta berjanji dilain waktu dia akan membuat bungkam uca
m sebelumnya Arlyta berhasil membujuk Nando untuk tidur dikasur yang dibuatnya dilantai dengan la
supaya mereka tidur terpisah, ruang lainnya yang merupakan kamar tamu
saling memunggungi menyisakan Nando yang sejak tadi tak mampu memejamkan mata. Dilihatnya sang istri yang sudah te
am kondisi sadar pasti akan murka jika Nando melakukan hal ini. Membayangkan mata istrinya yang lebih sering melotot
entang perkataan istrinya tadi
ikahan ini sampai kapan?" pertanyaan Arlyta menandakan kesungguhan melihat sorot
tak sekalipun berniat untuk bercerai meski saat itu hatinya pun sedang merasa terpaksa. Namun, jauh dala
enaknya dilepas begitu saja. Arlyta dimatanya adalah sebuah teka-teki puzzle yang tak mudah dipecahkan