STORY LIFE OF KERENHAPUKH
rang lo i
i langkah Teo
lu berbaring, ia meraih sel
ik!" Uj
mau ngap
i tidak akan menyentuhmu dan satu hal ya
epadanya, Keren segera naik ke atas t
takan apapun!" Keren mengikut
melakukan panggilan video dengan ibunya."Halo, Ma. A
Mama hanya ingin melihay
ndiri! Keren sedang tidur saat ini! D
. Beri jeda sedikit!" Ada mimik khawatir yang ditampilkan Nyonya Di
ja! Semua masih
kalian secepatnya
ng mengenal dulu. Baru setelah itu, kami memikirkan tentang anak. Lagian jika Mama men
ng-senanglah disana. Jangan lupa sampaikan salam Mama kep
ampaikan." Setelah itu Teo me
epada Keren.Keren segera membuka
adi. Jika para orang tua menelpon lo, bilang saja k
aku me
t! Dan jangan membantah! Imbalannya, aku akan
rnah membantah peritahku! Terima saja nasibmu, menjadi istriku! Istri pajangan demi mewujudka kerajaan bisnis par
amu sudah maka
asi goreng. Jika kamu mau, aku bisa me
ntuk makan. Namun hatinya tetap menolak untuk lebih jauh men
banyak omong. Gue pergi dulu, silak
jika Kamu ngomon
Keberatan, l
atan! Karena ak
yang tak diangg
pi aku ini istri sahmu! Bersikaplah yang sopan
pergi dulu!" Serunya. Lalu memban
danya. Perlahan ia meninggalkan rumah singgah
nya yang menelpon.Keren berkali-kali mengabaikan panggilan itu karena ia bingung mau menjawa
Ma." Sapa
aru angkat telpon dari M
napa, Nyonya Monik mengubah panggilan itu menjadi panggil
i panggilan Video."Sayang, kamu sud
Ma. Ba
suamimu
g mandi, Ma."
ng anaknya saat ini. Ia lalu berkata,"Ke
kok, Ma." Jawabnya la
kita menyud
kenap
ajakku makan di luar. Tapi Aku
ga dirimu baik-baik dis
an." Lalu dengan cepat ia m
ku terpaksa berbohong
lepas dari pernikahan bodoh
i oleh orang kepercayaannya bernama Gu
gsung pembuatan senjata-senjata itu dan memastikan pembuatannya sesuai dengan yang asli.Ternyata selain suka bermain wanita. Teo juga memiliki be
kan dan membisikkan sesuatu ke telinganya."Kurang aj
rang juga!" Teo mendapat ancaman dari salah satu kol
b Gultom lalu segera menelpon beberapa
ju tempat eksekusi. Tempat ini biasa digunakan Teo untuk menyiksa orang-orang yang mengkhi
ambuk di tangannya."Jadi, Anda yang berani mengancam sa
di depan Saya!"
ng sebejat dirimu!" Jawab orang itu lantang, seakan tak pedul
di tanganku?" Namun tiba-tib
asannya Teo, atas semua perlak
t, Teo menghajar orang itu dengan k
sirine mobil polisi bersah
Kita harus segera p