Dekapan Harapan
di tengah kota, mengedepankan keanggunannya di antara deretan gedun
i tangannya dengan mata berkaca-kaca. Di seberangnya, Mr
n keuangan bulan lalu. Dan tanda tanganmu a
kukan kesalahan, Pak. Saya selalu berhati-h
kaligus saingan Dina di perusahaan, tersenyum sinis dari sudut ruanga
enang. "Saya mohon diberi kesempatan untuk mem
in. "Sayang sekali, Dina. Kami menghargai dedikasimu se
kata-kata Mr. Hendra. Dengan suara bergetar, ia
. "Maaf, Dina. Ini keputusa
Mr. Hendra sejenak, lalu berjalan keluar ruangan dengan langk
Bisik-bisik terdengar di antara kubikel-kubikel karyawan, na
nya bersama Luminar Corp berkelebat dalam pikirannya. Semua upaya dan kerja keras
g gedung. Ia membutuhkan tempat untuk merenung sejenak. Namun, saat ia
hmu kosong?" tanya pria
ertemu dengan mata
ng, senyuman ramah yang sedikit melengkung di bibirnya. Bagi Dina, Ray bukanlah wajah
mbil memperkenalkan diri. "Kau terlih
a nafas. "Bu
pi kadang, berbicara dengan orang asing le
dan mengangguk pelan. "Aku b
bisik-bisik di lantai atas. Maaf mendengarnya.
erasa... hancur, tahu? Semua kerja kerasku, segala y
kau bisa melaluinya. Kau Dina, wanita kuat yang se
enundukkan kepala, mencoba menyembunyikan air mata yang
lembut. "Jangan biarkan hari ini menghancurkan seman
ap, sedikit demi sedikit mulai terang. Ia bangkit dari bangkunya dan menatap Ray dengan tatapa
di tempat yang tepat pada waktu y
ebuah kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya, sebuah kebangkitan setelah jatuh. Ia tahu
pan gedung Luminar Corp. "Dan jika kau membutuhkan ses
k, "Aku pasti
aan dan pertanyaan. Siapa sebenarnya Ray? Mengapa dia begit
orp, Dina bertekad untuk mencari tahu kebenaran tentang fitnah yang