Mak, Kata Orang Aku Anak Haram
rt
h, Bu Siti mengambil sapu lidi yang be
Nikahkan lagi putramu itu, tapi ingat! Sebelum menikah pijit dia dan beri ja
istrinya karena desas-desus Rozi tidak jantan. Akhi
g ajar
a dihina. Beberapa warga tertawa dan melirik
g imp*ten. Rozi yang mendengar hinaan itu tangisa
mu dan segera nikahkan dia. Biar mulutnya
as membubarkan kerumunan dan meminta warga lain me
ulang ke rumahnya! Pastikan mereka benar-bena
Bu Dijah dan Denada yang masih be
agar tak bisa menikah lagi," ucap Bu Dijah sambil melotot ke arah Rozi yang tergeleta
Kalau berani sini lawan aku." Bu Siti tak
takut. A
yo kita pulang,"
lengannya. Mereka mulai menjauh dari rumah Bu Siti. Pak
etak di tanah sambil menangis. Rozi bertindak layaknya anak
gosip, anaknya juga tukang gosip. Memalukan! Pa
n pertengkaran mereka. Pak Darwis menghela napas panjang
ena. Entar misal ada yang menghinamu, tak usa mengadu sam
Bu Dijah kesal. Sepertinya tak
yebab pertengkaran ini?! Yang salah itu si Rozi, bukan
ulai meletakkan kedua tangan di pinggang, seperti yang di la
Darwis mulai gemetar. Dia menyesali ucapannya. Takut Bu D
ung Siti sama Rozi?!" Bu Dijah
i kampung ini. Biar tenang maksudnya." Jantung Pak Darwis berdetak kenc
kat dengan orang ini. Dia itu pendukung Siti sama Rozi si imp*ten itu." Ibu tu
hati, sambil mengusap dada. Pria itu menatap
Denada pulang kerumahnya, dan ketika Bu Siti, mas
*
erbisik-bisik. Entah apa yang di bicarakan? Yang jelas adalah membicarakan Denada, tapi topik apa yang di bicar
hun ). Dia sedang makan rujak di warung Bu Erni. Mukanya merah, mulutnya menyirut
ot mangga muda di piring dan mencocol mangga itu ke dalam cobek
andi mengangguk pelan lalu
u yang kemaren. Viral di tik tok. Gila! komennya su
apa saat, mata Denada membulat. Dia kaget
ya. Ada yang membela Denada dan Bu Dijah, ada pula yang membela Rozi dan Bu
mulai berdiri di depan Fandi yang sedang kepedasan makan rujak, lalu menggebr
asik mengunyah mangga yang sudah di cocol b
sejak dari dulu berusaha menenangkannya. Dia berniat menjad
akan dihapus sama dia, tapi tak ada yang gratis. Aku mengajuk
a?" tanya Den
ontak gadis itu memaling
a menenangkan. Dua sudut bibirnya justru terangkat
da sambil mencomot irisan mangga
enada sejak dulu. Hanya saja, gadis itu menganggapny
sam