Suamiku Ternyata Bos Besar
ggal dengan manusia jahat seperti dia," geru
ahat?" Sandra menun
ra membawa
ia lemas dan memeluk Abyasa dari sampin
n. Kita pulang dulu.
Hah; baguslah akhirnya Imas perg
*
sa. Hanya ada kasur dan beberapa alat penting seperti m
Maaf ya, aku belum ganti spreinya. Mungkin besok. Ak
ungkus aja cukup, Mas. Jangan yang mah
membeli nasi bungkus. Ia tidak teg
ayang kakaknya?" Selama sepanjang perjalanan, Abyasa berpikir pernikahannya terlalu tiba-tiba. Ia seperti di jodohkan pa
ramai dengan pembeli, Abyasa menga
s. Ada berbagai macam-macam seperti nasi g
hari ini? Lancar?" Tanya Halimah
syukuri aja, Bu," Abyasa
g, ayamnya
bil nasi kuning, lauk ayam
liat kamu bawa
itu? Paca
a membawa Imas di lihat o
arannya. Ia menikahi Imas, dan tentu saja tinggal bersam
? Kamu kap
ndang kita? Ya, siapa t
umah kamu sepi.
ngga Abyasa. Mereka penasaran deng
nikah di KUA atau tidak, mereka pasti be
ikan kantung plastik bening, nasi kuning
h, Yasa," uc
ana sebelum para tetangganya memberikan
uduk di samping Imas ketika ia
oki istrinya itu sedang melamun
kapan kamu datang, Mas? Ke
byasa membuka kertas min
sumringah. Sudah lama sekali i
au belum kita makan ba
duduk menghadap Imas. Karena kasurnya di lantai
ulutnya. "Bera
dan seorang istri tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Menikah saja ia tidak tau dengan siapa. Tapi
beri tahu aku. Aku bertangg
t jantung Imas berdebar, ia sampai s
lisah. Dimana saja, dua pasangan yang akan menikah pasti melibatkan orang tua, en
Membahas perihal keluarga, ia jad
a keluargaku," Abyasa kembali menyuapi Imas
han, Mas Yasa tinggal sendirian jauh dari keluarga
ngan Abyasa memegang kedua pundak Imas. Ia me
as masih tak mengerti. Apak
enyakiti perasaan siapapun dengan gaya bicarany
ngan mengangk
Mas," ucap Imas merasa insecure. Penghasilan Abyasa se
endoknya, nasi kuni
sekelebat ingatan melintas di pikiran Abyasa. Dimana ia di remehkan karena perusahaannya sepi dan hampir bangkrut. Orang tuanya akan membantunya tapi dengan sebuah syarat haru
h! Dan jual saja tanah itu!" Serua
dia mendapatkan pasangan sekaligus ayah un
ene minggu depan. Ayah membantu pers
engan wanita murahan yang tidak bisa menjaga kehornatannya," Abyasa menolaknya mentah-mentah. Di zaman ma
a melamun sampai matanya be
ya?" Imas mendekat, ia
ya. Ia tidak boleh terlih
, sejak bertemu dengan Imas, ia masih penasaran