Pamer Menantu
an kami sebagai seorang muslim. Badan terasa sangat segar. Semalam tidurku nyenyak sekali. Mung
ada Putri ketika melihatnya tengah meraih d
mosi kalau ada Bu Ning?" tanya Putr
u tersenyum, me
arkan saja, nggak apa-apa kita dihina terus yang terpenting jan
sih, sudah selalu mengingatkan Ibu." Sikap Putri mewarisi Mas Husen. Sa
gorengan untuk sarapan. Warung Bu Arum sudah seperti pasar di jam se
Bu Arum mencebikkan mulut kala Ningsih lewat
ke pasar belanjanya karena mau masak banyak dan enak buat merayakan
sebentar lagi punya cucu," ujar Bu Siti
at termasuk aku yang ikut bahagia karena aku bisa iku
da belum, Bu Lela?" tanya
" Aku masih berpikir positif meski hatiku
suruh honeymoon anak mantunya," ucap Bu Ningsih lagi yang sekarang ia su
u Ning. Anak saya juga kan udah tiga
periksakan tuh, Bu Lela. Kalau sampai nggak punya anak nih yah, duh sayang banget udah mah anak satu-satunya nggak bisa punya anak lagi. Eh, tapi gapapa sih. P
kepancing emosi. Aku sudah berja
kalau nantinya malah cucu Bu Ning sendiri yang nggak
ra ya Bu Dian!" tegas Bu Nings
, jangan ribut. Saya nggak apa-apa kok. Mungkin belum rezeki anak saya. Lagian mereka menikah j
m yang sedari tadi sibuk mendengarkan pembicaraan sambil menungg
ang sekarang!" teriak Ningsih sambil berlalu setel
membayar belanjaan. Entah apa yang akan mere
*
as. Entah apa salahku sampai akhirnya Ningsih terus saja
di kulkas untuk nanti ku masak,' batinku s
lah ..." pe
rkejut. Biasanya ada hal yang membahagiakan hatinya kalau dia melakukan hal itu kepadaku. Aku tersenyum
palagi sekarang sudah memiliki suami. Suaminya saja mengizinkan, masa aku harus melarang? Lag
*
i dari urusannya, katanya habis bertemu pemilik tanah yang tanahnya mau dia beli. Putri pun sudah kembali, namun dia belum keluar dari kamar juga sedari pula
r, ya, Pak?" tanyaku pada Mas
rakan. Biarkan saja, kasih mereka waktu untuk berd
ta makan duluan saja? Bapa
juga keluar dari kamar. Nggak enak kalau kita makan duluan. Meskipun B
ang habis belanja dari pasar di warung Bu Arum, katanya mau masak banyak dan enak buat mer
ri tiba-tiba dari arah belak
...." ajakku seraya meletakkan piring beserta s
elainkan Putri malah membalikkan tubuhny
natap Dimas menanti penjelasan. Siapa tahu Dimas meng