Istri Untuk Dokter Tampan
n sontak bangun dari duduknya, unt
adis berjilbab yang kini tengah memarahi anak-anak kecil
melihat anak-anak kecil itu tidak hanya bermain dengan kerikil di teras, tetapi j
garangan gadis itu, anak
ian, nenek Asih juga bolehin kita main di sini kok," prote
habis main nggak pernah diberesin, lagi! Aku tau, yang selalu buang-bua
dipanggil Hilya itu, tapi tak urung per
merasa takut dengannya, Hilya pun mengambil sebuah sapu lidi
m Hilya sembari mengayunkan sapu lidi di tang
ucap para an
!" perintah Hilya dengan m
bergegas membereskan mainan mer
kan, kini menghampiri Hilya yang masih m
ak sama anak keci
erjingkat kaget. Ia menoleh ke sumber suara, dan langsung membula
ni ada di sini? Hilya lalu teringat dengan mobil yang terparkir di
h mainan seperti mereka juga, dan mungkin saja kamu du
knya dulu aku kalau habis main, pas
perti tadi, apalagi sampai mengancam dengan kekerasan.
anak ini? Aku tau! Belum lagi tadi pagi habis aku pel, ini mal
buliknya itu masih saja emosional, apala
unjuk dengan kepalanya ke arah anak-anak kecil yang berhamburan m
ndiri dengan jari telunjuknya, yang kemudian diangguki oleh Zay
n saya," ucap Zayyan deng
"Dih, pede ban
idak seperti kamu yang kayak monster galak
kenapa kakak sepupunya itu tah
mah seperti tadi. Ia tidak mau menghabiskan waktu, dan tenaganya untuk berdebat dengan sepupunya yang menyebalkan itu. Namun,
balas Zayyan yang masih
=
waktu dengan mengobrol dengan Ratih, serta bermain dengan Hama
ria dengan Hamam, dan Hamim, menunggu
pauk dari dapur, sampai gadis itu menaruhnya di meja makan. Tentu saja
n gelas, hingga saat Hilya berdebat dengan Ratih karena menggoreng tempe sampai gosong. Kebetulan antar
r ya?" goda Hamam setengah berbisik, hingga yang dap
lagi," sah
uk di kelas enam SD itu semakin senang menggod
sama mak lampir seperti mba
berjalan menuju meja makan, dan
lampir?!" tanya Hilya
lampir, Mbak," celetuk Hamam, yan
nya dengan lebih garang dari tadi. Gadis itu jelas tidak ber
ja datang ke ruang makan. Hal itu membuat Hilya kembali melipir ke
Apalagi mas Zayyan baik, terus bawa
yan," timpal Hamam. "Nggak kayak mbak Hilya
ji-muji," cibir Hilya dengan suara lirih, seray
an!" perintah Ratih yang hen
nenek, membuat Hilya justru semakin geram pada sosok yang seda
makan sudah lengkap, sekarang tinggal menikmatinya. Namun, karena sekarang ada makhluk menyebalkan yang keb
yang cemberut, Zayya
=
saham. Banyak para pemegang saham yang menjual saham perusahaan dengan cukup besar. Meskipun Zayyan lebih aktif menjadi dokter di rumah sakit, tetapi para pemegang saham di perus
rganggunya keuangan perusahaan, serta persepsi buruk para investor, dan pemegang saham potensial. Rafi tidak ma
erja, Anita pun merasa bingung. Ia menghampiri sang suami u
Pah, kok kayak
megang saham sudah dengar tentang bat
. "Ini kan sudah diprediksi, Pah, semenjak Papah memutuskan ag
us mencari solusinya kan, supaya
kan hal ini pada para pemegang saham. Bukankah
a Zayyan, Mah. Batalnya pernikahan itu, membuat para pemegang saham berpikir bahwa
likasi produktivitas, sistem operasi, dan aplikasi pengembangan bisnis. Dan Zayyan termasuk salah satu otak dalam berkembangnya perangkat lunak tersebut. Maka dari itu, tidak heran ji
nya kita harus meyakinkan mereka bahwa pernika
uk tetap menikahkan Zayyan, dan Tata dengan cara menyuruh orang-or
kah. Seperti kata Papah kemarin, cari peng
us," kata Anita. "Memangnya Papah mau punya menantu yang tidak tulus? Dan jangan lupakan
tiba terbuka disertai dengan ucapan salam. Setelahnya, t
ang membicarakan hal yang serius." Zayyan m
kan kalau saham perusah
ngangguk.
adalah dengan tetap dilaksanakannya pernikahan kamu, agar kepercayaan mereka kepada kita bisa kem
dengan heran. Sedari tadi suaminy
apah sekarang, Mah," jawab Rafi. "Bagaimana,