icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Penghibur

Bab 2 2. Rayhan Bagaskara

Jumlah Kata:1249    |    Dirilis Pada: 06/08/2023

engah membelakangiku sembari menggandeng wanita berkemeja tos

aru saja menginjak lan

lengan pendek dipadukan celana bahan hi

mbuatku kenal. Yah, itu dia yang selalu bergelut dengan tubuhku tiap malam. Mes

ak lagi memperlihatkan bagian dada, sementara kepalaku tertutupi Hijab Saudia yang cu

ke tempat kerja, aku ingin mampir dan menabung dulu. Ada banyak oran

ngantr

hidung bangir, tetapi terlihat kontraks dipadukan bentuk wajahnya yang oval, alisnya tebal dan berbentuk bulan sab

akanya nunggu. Teteh dari tadi, ya

ng tertaw

etakan lesung di bagian kiri. Terlihat lebih cantik dan manis, hanya saja ... kenapa perempuan seanggunnya tak bisa membuat Ray bertahan dalam satu ranjang dengann

a yang mungkin selalu tak berpihak pad

i ternyata bernama Chayra, umurnya baru sembilan belas tahun dan menurutku masih terlampau muda. Berbeda dua tahun denganku ya

ng kemudian terkepal kuat. Aku bahkan perlu menarik napas berkali-kali seolah meredakan emosi. Astagfirullah, jang

ukan selain kesibukannya adalah bagian dari ciri khas istri Rayhan Bagaskara,

t. Sampai kapan lidah lelaki

ua bulan, syuku

kit buncit, Chayra ternyata ham

ai, Sayang.

l tangan Chayra. Mereka saling tersenyum, lalu Ray

ng dulu, ya. As

aikums

langkahnya terhenti memandangiku. Oh, apa dia baru saja melihat hantu? Tak perlu seterkeju

n pandangan saat sadar Ray yang

Nona Bint

kanku dari bawah sampai atas. Oh ayolah ... aku paling tak suka

a Rahma

itu? Tak langsung menghakimi kami layaknya istri pencemburu saat mendapati tanda-tanda ada pelakor. Hem ... baiklah, aku makin acungi

umayan banyak, cukup untuk simpan

oleh say

tre beberapa kali. Apa-apaan ini, ia baru datang dan seharusnya melakukan

boleh Aa'-ny

sejak tadi menunggu sampai beberapa jam karena saking penuhnya, ditambah lagi itu menyebabkan dadaku sesak karena me

h duluan, Teh. Cum

dekat sekali dan seperti siap mengganti posisiku sembari menunjukkan nomor antrian, jari-jarinya bahkan sa

rbelalak. Detik kemudian ia sudah terlihat menoleh kanan kiri, sementar

apa s

di belakangnya tak bis

simpedes maksimal 5 juta, jika ingin nambah bisa kembali besok katanya,

ipula apa tidak khawatir bawa uang banyak p

ena akan sedikit ribet, harus nyeberang pulau kalau mau ke ATM. Selain itu saya butuh uang lebih untuk kep

ra aku jadi melirik pada uang di dala

ATM-nya cu

atuh,

udahi ucapan dengan meminta iz

e rekening ini d

menghitung uang sesuai kebutuhan lelaki

u? Terima kasih banyak, Te

? Pakek mobil banking

nking itu

pi wajahnya terlihat polos dan seperti orang yang benar-benar k

n ATM saja," jawabku akhirnya. Bisa-bisa

tara aku mengecek di mutasi, setelahnya langsung kusera

, Teh, s

tas seperti orang kebingung

ukron ka

h menahan kesal. Sudah itu ia langsung pergi. Apa ini? Tasbih, lalu syuk

iyakininya anak pondok? Apa karena jilbabku yang bahkan masih belum syar'i? Lalu pemberiannya? Ini sebagai tanda terima kasih? Keningku

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka