icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gadis Berbalut Luka

Bab 7 Ambigu

Jumlah Kata:1226    |    Dirilis Pada: 29/07/2023

ah gontai, aku berjalan ke depan kaca rias, melihat mata sembabku yang bengkak dan memerah. Aku segera keluar dari kamar, menuju kamar mandi untuk membasuh wajah y

an di meja." Suara berat itu

ng?" pekikku dengan

eninggalkanmu dalam

, bukan? Mengapa ia seolah-olah berkata bahwa ia takut meninggalkanku yang k

n dapur. Namun, sebelum benar-benar masuk ke ruangan kecil itu, aku kembali membalikkan ba

membasuh wajah, segeralah makan. Percayalah, makanan yang dingin memiliki ra

lagi di pantulan kaca wastafel, apa karena sedang butuh perhatian, sehingga tubuhku bereaksi akan penuturan Bima

Setelah memastikan air basuhan di wajahku sudah mengering, segera kumenghampiri Bima yang sedang sibuk d

ahan seperti tadi." Aku melangkah pelan dan duduk

u. "Tak apa, kuanggap itu adal

res. Bagaimana mungkin kesedih

a, lalu berjalan mendekat ke a

kerut samar.

hirnya kalian berpisah karena dia yang berselingkuh. Dan bisa kutebak dari

. "Bagaimana bisa ka

hanya mendengar

" Selain Mira tak ada yang ta

ngungkap siapa inform

kau lebih baik kembali ke unitmu. Ini sudah tengah malam,

at yang cukup. Aku tak mau mata sembabmu terlihat saat pemotre

membuat jantungku berdegup kencang? Tiga tahun menjalin hubungan dengan Arka, tak pernah sekali pun ia

ang, ada omelet, sayur sop, dan beberapa tumisan lainnya. Apa Bima yang memasak semua ini? Sepertinya begitu, setelah aku memastikan bahwa bahan ma

*

mu semalam

at yang salah. Apa ia harus bertanya hal yang benar-benar ambigu bagi orang lain yang mendengarnya? Kutatap Bima dengan wajah garang, lalu mengedark

a tidur nyenyak." Aku tak mau kalah. Jika namaku akan tercoren

enengahi sambil menaikkan kedua tangan di udara. "Sem

an tidur di gedung apartemen yang sama." Penutura

ahil. Tidak ada yang salah, bukan? Kami memang be

tidur nyenyak, Bim?" Mbak Lara

ndarkan punggung ke sandaran kursi lalu menyilangkan kedua tangan di dada. Sangat sombong dan men

mulut tak menyangka dengan berita hot pagi ini. Aku bisa menebak

uk-nepuk pundak ini sambil mengedipkan sebelah mata. "Kamu benar-benar

yaku berbisik dengan mata yang terbelalak. Ia mengg

hatkan cengiran pada Bima. Pria itu terlalu santai dan memil

mengetuk terlebih dahulu. Keseringan bersamanya, membuatku kerap

dan segera kulakukan. "Jelasin

am," celetukku santa

malam. Oh, tidak, Ayana. Apa dia melakukannya dengan hati-hati?"

rkata bahwa kami tidur di gedung apartemen yang sama. Den

kecewa. "Kalian benar-b

itanya panjang. Intinya dia membantuku

eminta uang? Wah, ternyata pria itu tak punya malu." Wanita itu me

melakukan

rbelalak sembari menepuk tangan rian

usaha untuk mel

lain? Menurutku Bima adal

napa bukan Mbak aj

kata, "hei, mengapa kau melemparnya padaku? Selama ini dia seperti pria yang menjaga hatinya untuk satu wanita. Ak

alnya. Bukankah itu hal wajar. Bima menyukai seorang wanita adalah hal wajar, bukan? Dia laki-laki normal yang tak mungkin menyia-nyia

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka