icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pembalasan Arwah Seorang Istri

Bab 2 Bisikan Misterius

Jumlah Kata:1034    |    Dirilis Pada: 29/07/2023

r saja!" teriak Marni--perempuan yang membesarkan Tar

ngusap wajahnya yang sudah basah kuyup karena ulah Marni. "Mamah?" pekiknya

bahak. "Kebanyakan menghayal kamu itu! Udah, cepet bangun! Kerja, jangan ngayal mulu jadi anak

akan untuk dijual. Karena mimpi buruk yang terasa sangat nyata bagi Tari, akhirnya ia kesiangan untuk bangun pagi.

ada dirinya sendiri. "Bahkan, aku masih merasakan belaian tangan ibu tadi.

njelang, Tari selalu ikut kelas menari di daerahnya dengan gratis. Entah mengapa, Marni dan Budi--ayah Tari--tidak suka jika Tari ikut latihan menari. Padahal, Tari memiliki bakat yang bagus dalam hal menari. Be

an kamar Tari. "Kamu ini kenapa semakin kesini semakin mala

dari Tari, yang seharusnya bisa bantuin Mamah juga," protes Tari. Entah darimana Tari memiliki keberanian untuk melakukan pembel

bih berani untuk membantahnya. "Heh, anak kurang ajar! Sejak kapan kamu berani protes dan melawan pada Mamah, hah

mnya aku tidak pernah membantah ucapan Mamah. Seoalah rasa takut itu hilang begitu saja. Tapi, baguslah agar aku tidak s

amah pusing saja. Udah sana cepetan mandi, terus bantuin

Mamah lagi kalau Kak Sella juga gak bantuin Mamah." Tari beranjak pergi

ai berani ya, kamu melawan saya?" teri

e kamar mandi untuk membersihkan diri. Di dalam benaknya,

. Ibu bangga padamu." Terdengar s

Karena di dalam kamar mandi tid

ngkuknya. "Kenapa tiba-tiba jadi merinding begini?" Tanpa

saja!" keluh Sella yang terbangun dari tidurnya akibat teriaka

ni berjalan mendekati Sella--putri kesayangannya--sa

Mamah. Ngapain sih, Mamah teriak-teria

ani membantah ucapan Mamah. Bikin

arni. "Bukannya dia itu selalu menuruti perintah Mamah,

Mamah jug

ari itu. Biar dia kapok dan gak lag

buka warung dulu. Gara-gara anak kurang ajar itu, Mamah jadi terlambat buka warung," ge

h oleh Marni dengan alasan tidak ada biaya. Kegiatan Tari sehari-hari hanya membantu Marni di warung makannya. Jika sore menjelang, Tari akan pergi ke sanggar tari yang tidak jauh dari rumah Marni dengan sembunyi-

i sanggar dibandingkan dengan rumahnya sendiri. Nina--pelatih tari--yang paling dekat dengan Tari merasa he

cariin sama mamah kamu?" tanya Nina pada Tari yang sed

Bu. Jadi, lebih baik Tari habiskan wa

awab Nina. "Sudah mau Maghrib, lebih baik Tari pulang

au gitu, Tari

ar. Untuk sampai ke rumahnya, Ta

ut ibu pu

Tari saat ia melewati kuburan. S

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka