KASIH UNTUK FAITH
g fokus menangani sebuah proyek besar di sana." Sergah
g bisa kamu percayai untuk menangan
seorang CEO yang sangat handal dibidangnya." Tuan Heru terus berbicara mengenai
Melihat tingkah suaminya yang lebih mementingkan pekerjaan di p
ri menatap tajam
an perusahaan, Heru? Apakah kamu masi
ukan begi
a lagi di dunia ini, baru kamu merasa lega?" Isak
i rasa bersalah. Dia merasa jik
menemui cucu-cucuku untuk terakhir
Dia juga tidak pernah kembali ke Indonesia! Heru ... sebenarnya apa yang kamu inginkan dari anak-anakmu? Apakah masih kurang kekayaan yang ayah mu wariskan,
ihat ibu mertuanya yang sedang menangis. Tak te
uanya itu, ada benarnya. Kedua anaknya, sebagai cucu sang oma. F
kesibukan dari sang suami dan dirinya dalam mengurusi pe
Oma, dengan Beliau. Bagaimana pun caranya. Walau bagaimana
ertuanya, sambil menepuk-nepuk pungg
is? Aku pastikan, baik Faith maupun Lovlyta akan pulang ke
ini lebih dulu." Ternyata Tuan Her
tajam ke arah putranya y
lukkan oleh Oma Meri. Buktinya, dia menyetuj
n terlihat menekan salah satu tombol di ponselnya.Sambil terus dala
ihat kondisi Oma? Beliau hanya merindukan kedua cucunya. Apakah hal itu sa
gelar masternya. Sementara Faith sangat sibuk di perusahaan. Ada baiknya,
rdebat. Membuat kepala Oma Meri yan
tidak pernah berubah! Dari dulu sampai sekarang tetap saja adu argumen! Bisa-bi
it gelisah. Kenapa para tim dokter tidak juga datang ke ruanga
u ingin kedua orang ini segera disingkirk
erdebatan tiada akhir dari kedua pasangan
lalu saja memperdebatkan apa pun. Pikiran mereka tak pernah sejalan dalam hal
makan dengan kekuatan
r pun datang ke ruang rawa
di ruangan itu. Mereka dipimpin oleh d
Maaf menggangu pagi Anda, berdua." Uc
, kami sedang mendiskusikan sesuatu." Ternyata, Tuan Heru mer
ngan sang istri. Mau tidak mau,
ke arah putranya. Karena menyiratkan ketid
adi datang ke sini? Apakah ada sesuatu hal darurat yang
anyak orang yang ada di ruangan itu. Dokter Roland
nyakit Oma Meri. Kedua suami istri itu, terlihat terdiam
at lemah dan pura-pura tidur un
i istri itu. Mendengar p
kataan dokter Roland, namun
elum selesai, Tuan Hoewa
lakan lanjutkan."
erapa kemungkinan yang terjadi. Bisa saja sesuatu h
et-kaget dengan diagnosa dari dokter Roland. Seorang
mengalir. Dia menatap sendu ke arah sa
aat ini. Agar kesehatan Oma Meri, cepa