icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Saat Istriku Memilih Mati

Bab 7 Habis Sudah Sabarku

Jumlah Kata:1333    |    Dirilis Pada: 12/07/2023

isi baru berukuran sangat besar 55 inchi yang hampir menutupi salah satu sisi dinding ruang tamu itu. Melihat kabel-kabelnya

harga televisi itu hampir setara dengan besaran kiriman yang kukirimkan pada mereka setiap bulan. Hatik

ak heran mereka masih saja merongrong jatah dari M

ir di dalam ruang tamu, platnya masih putih. Apakah ini cicilan hu

menjawab pertanyaan bude yang terkesan hanya basa basi itu. Namun mereka tak ingi

nah warisan ibu. Mengapa masih di sini?" Aku bertanya denga

dan juga Mbak Santi saling pandang m

yang lebih besar dan kokoh dengan hasil keringatku kala bujang di tanah b

ih luas dan karena kata Kak Ita rumah ini menyimpan memori masa kec

rumah ini seutuhnya tanpa campur tangan bude dan pakde. Tapi ini apa? Sejak kapan mereka kemba

reka di sini han

de sewakan Am, lumayan

mri kirimkan sampai harus mengg

matanya berputar gelisah mem

e dan anak-anak bude... Eh." Bude keceplosan salah b

lkan hidup dari uangku?!! Bude pikir aku apa??! SAPI PE

a..." Pakde urun suara yang langsung terdiam kala kutatap taj

-N bapak mereka," sindirku langsung kepada pakde yang melengos dan membu

pekerjaan lain yang cocok karena di tempat kerjanya kemarin gajinya kecil. Pakdemu juga sudah tua, sudah saatnya pensiun, kau sebag

andalkanku yang bahkan tak punya kewajiban apapun pada kalian. Asal pakde

da motor dan TV baru tersebut, "Dan salahku selama ini terlalu buta atas perlakuan kalian yang memanfaatkank

a dulu?!" Mas Hendri, laki-laki yang selama ini manjanya minta ampun, yang uang mahar untuk melamar

t, makan sisa-sisa, kerjaan rumah tanpa dibayar, samsak o

hidup sampai sekarang kan

pah hingga aku dan Kak Ita menyelesaikan studi S2 jika tak dihabiskan oleh kalian! Seandainya aku bisa

kedua orang tuaku yang sudah dihabiskan tanpa sisa olehnya dan sang suami dengan rakus. Bagaimana bisa dia hidup jika suami modal

kan warisan kedua orang tuaku yang dulunya merupakan saudagar kain ya

K UCAPANMU ATAU---" Kak Santi ikut-

isa apa jika tak ada

tumben budeku pun kehabisan kata-kata. Mungkin karena tak mengi

dulu setiap saudara abah datang memeriksa kondisi kami. Ia dan pakde akan pura-pura menya

ergi kemana, saudara abah yang juga saudagar kaya itu tinggal

ingkir dari rumah ini! Kemasi barang-barang kalian! Dan apa saja y

Amriii... Ibu dan bapak sudah tak muda lagi Am, tak mau hidup terlunta-lunta, Mega pasti tak ingi

memiliki hubungan darah sama sekali dengan mereka tapi

manapun juga beliau adalah kakak dari ibuku. Jika ibuku masih hidup mungk

ngan keras bersumber dari samping rumah. Wajah bu

a itu?!"

rung karena sudah malam. Mungkin dia sedang mengendus baumu makanya beronta

tu suaramu

a kembali panik, bude yang masih menggelendotiku semakin memper

ada kakiku dan ia tersungkur ke lantai yan

ing belakang rumah. Aku ingat dulu rumah samping ini terdapat b

ayam dan lembab karena buangan dari kamar mandi di al

dalam sana, namun dari suaranya aku dapatlah menebak. H

ak dari dalam karena pintu k

an suara penuh harap

Umpatku kali ini d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka