icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DREAM WITH CEO

Bab 2 2. Tamara

Jumlah Kata:1312    |    Dirilis Pada: 26/06/2023

n sekrertarisnya yang tidak lupa wanita itu mengetuk pintu ruang kerja. Sosok bernama Tamara Wilson itu memang dik

. Wanita itu lantas menunjukkan berkas-berkas yang perlu Adam tandatang

ercium pada indera penciumannya. Wajah Tamara sangat dekat dengan Adam. Wanita itu pandai berbicara menjelaskan

bertemu dengan Pak Sam. Beliau memi

ak

lau begitu. Teri

pa ada penjelasan dari saya y

"kalau Bapak butuh tempat cerita, saya siap mendengarkan," ucap Tamara. Adam melihat tangan itu sekilas. Tamara tersenyum sera

Kau bisa kembali ke ruang kerjamu

jika Bapak ingin saya m

a, per

ungguh adanya. Bukan pergi, Tamara malah bergerak ke belakang kursi

*

a menyandarkan punggungnya serta salah satu kakinya berada di atas kaki lain. Ia merentangkan kedua tangannya di sofa. Di Mansion sebesar i

ma 'Alfred' di layar, ia lantas tersenyum miring, menyeramkan sekali. Ini penantian yang ditun

lah perempuan dan pernikahan. Ada hal yang lebih penting yang perlu

lantas menyahut, "akhirnya kau muncul juga,"

New York. Pagi hari sepasang

i membuat Elena sakit hati. "Memangnya aku harus laporan kepadamu kalau aku su

u sampai kapan dia

ang yang berstatus sebagai suaminya, Barnard. Pagi ia menyiapkan sarapan, tidak ada yang disentuh oleh pria itu. Barnard bahkan memilih

idak ada lagi yang bisa membuatnya bertahan. Impian-impian berumah tangga yang dahulu ia inginkan, hanyalah khayalan semata.

abaikan sarapan yang ia suguhkan. Makanan yang hidangkan di atas meja hanya menjadi pajangan semata. Elena melepaskan garpu di tanganny

ard, Elena tidak mendapatkan harapan tersebut. Rasanya sudah tidak ada yang perlu ia pertahankan. Hingga pagi

t seharusnya ia bisa menikmati hari-hari dengan jalan-jalan di kota New York. Dia malah tersungkur

ar merasa mempunyai apa yang ada di rumah itu. Dia tidak pernah m

uga tidak pernah ingin

*

t majalah. Ia sangat menikmati waktu malamnya sambil merawat diri. Meski sudah cantik, bukan berarti

iliki berbagai macam busana yang tampil di sana. Kadang kala ia ingin menjadi seorang model. Namun, sudah takdirnya untuk me

lama, ia membersihkan wajahnya. Setelah itu kembali lagi ke ranjang, ponse

an tersebut. Ponsel itu

al

malammu?" tanya Levin. "Oh tidak.

n soal tadi di kantor,

Tuh

ia harus lapor soal perintah Levin tersebut. Percayalah kalau Tamara di kantor tidak benar-benar ingin menggoda

Levin. Dia sama sekali tidak terlih

aku sudah membayarmu," ucap Levin memberi penegasan ulang. Tamara lantas mengangguk. Lagi-lagi ini karena bayaran. Ta

. Tamara mengembuskan napas. Wanita itu duduk di tepian ranjang. Ia menaruh ponsel di a

ya. Meskipun kadang kala ia sendiri merasa tidak mampu. Tapi, itu atas per

empuan, bagi Levin Tamara adalah wanita yang cocok untuk mendampingi Adam, Tamara gadis yang baik. Pekerjaannya juga rapi. Dia cant

pula, Levin belum menemukan perempuan lain yang mau ia jodoh kan dengan CEO yang sulit perkara percintaan itu. Levin berharap kal

amara!' ucap Levin membatin. 'Besok aku akan menyuruh

evin. "Ya, Sayang. Aku baru saja menghubungi Tama

bermain denga

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka