Crazy Little Miss Kiara
. dua..
era memutar botol bir kosong dengan
ercinta dengan salah satu dari tiga lelaki ta
i Mata Sipit, da
telah hampir mengambil alih seluruh fungsi otaknya, jadi dia menamak
ia tertawa geli saat salah seorang lela
emenangnya." Gadis cantik bergaun hitam ketat itu pun menj
menang, maka malam ini aku adalah milikmu seorang," bisiknya mesra dengan
tidak akan ru
-senang sepuasnya. Lupakan Alex--brengsek--Guntoro yang sudah b
r denganku, dan kita lihat apakah kau akan tetap bertahan menikah
da botol bir yang masih bergerak di atas mej
otol kaca itu pun
bingung ketika ujung mulut botol b
tender yang berdiri di balik mej
at naik. "Wow," ucapnya sambil mendengus geli
n tangannya menyeberangi meja panjang bartender untuk merenggut kerah kemeja putih Sang pramusaji minuman. Alkoh
an Nona ini," ucap Si Baju Hitam denga
aja kembali menatap Kia dari ujung kepala hingga pin
menolak tawaran semenggiurkan ini," ucapnya dengan sering
g Bartender yang seolah mengabaikan peringatannya. Sambil mengumpat
n terdengar, disertai suara derak
tender itu membuat sebelah sisi wajah Si Baju Hitam menempel di atas meja, dengan tang
keamanan yang berusaha memisahkan Bartender itu dengan
atu tanganmu," guman pelan namun penuh ancaman dari Si Bartender
t sekali," mohon lelaki berbaju hitam yang kini
gkat wajahnya dan menatap ke arah Kia. "Bagaimana, Nona? Apa dia h
t kedua tangannya di depan dada. "Apa barusan kam
mencuat dari kerah gaunnya yang rendah, menampakkan belahan i
melebar melihat pemandangan indah di depan
gelitik di dalam perut Kia. Mendadak tenggorokannya terasa kering, terut
mengusir desir-desir aneh yang tiba-tiba terasa di j
gas, setelah beberapa saat
. Tampak kedua temannya, Si Mata Sipit dan Si Suara Lembut, membantu lelaki malang itu untuk berdiri. Tak perlu m
iat untuk duel dengan bartender yang membuat teman mereka terluka? Bukannya biasanya seorang teman a
diri di sampingnya. Ternyata lelaki itu melompati meja bartender
asar pamer," desisnya sembari mencebi
tawa kecil yang masih menguar dari bibirnya. "Apa kita la
h satu sisi wajahnya di telapak tangan. Menatap
i ke wajah lelaki itu. Telunjuk Kia menyusuri pelipis dan turun ke pipi Si Bartender, l
gigolo?" Tanya Kia antusias. Dia belum pernah mengenal seorang gigolo sebelumnya. Dan jika benar lelaki ini
dengan gerakan-gerakan zig-zag yang membuat darahnya berdesir. Lalu d
g Anda inginkan," ucapnya, dengan sengaja mengulang perkataan y
rsi bar stool-nya, hingga tak pelak kini ia berdiri sangat dekat dengan lelaki itu. Aroma perpaduan musk dan kayu-
gi badan mereka yang cukup jauh. "Bawa aku dari sini, bawa aku seja
SAM